
Impor BBM RI Semester I Naik Tipis Jadi 10,59 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor hasil minyak atau bahan bakar minyak (BBM) RI pada semester I 2021 naik tipis menjadi 10,59 juta ton dari 10,33 juta ton pada Januari-Juni 2020.
Hal tersebut terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Juli 2021.
Sementara dari sisi nilai, terjadi lonjakan menjadi US$ 6,18 miliar pada semester I 2021, naik 48% dari US$ 4,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini juga tak terlepas dari lonjakan harga minyak yang telah di atas US$ 60 per barel, bahkan menembus US$ 70 per barel.
Berdasarkan data BPS, impor BBM semester I 2021 itu terdiri dari impor Pertamax atau BBM dengan nilai oktan (RON) di atas 90 mencapai 3,56 juta ton, naik 56% dibandingkan semester I 2020 yang tercatat hanya 2,28 juta ton.
Sedangkan impor bensin jenis Premium atau RON di bawah 90 tercatat sebesar 3,12 juta ton, turun 13% dibandingkan semester I 2020 yang mencapai 3,58 juta ton.
Sementara untuk impor bahan bakar pesawat turun 47% menjadi 27.312 ton pada Januari-Juni 2021 dari 51.724 ton pada semester I 2020. Penurunan terbanyak berasal dari impor aviation turbine (avtur) yang tercatat sebesar 26.821 ton pada semester I 2021 dari 51.365 ton pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan untuk impor aviation gasoline (avgas) pada semester I 2021 ini sebesar 491 ton, naik tipis dari 359,9 ton pada semester I 2020.
Adapun untuk impor bahan bakar diesel pada paruh pertama 2021 ini tercatat sebesar 1,85 juta ton, turun 15% dari 2,19 juta ton pada periode yang sama 2020. Penurunan ini terutama untuk jenis High Speed Diesel (HSD) di mana impor tercatat turun menjadi 1,31 juta ton dari 1,72 juta ton pada semester I 2020.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor BBM RI di Februari Melonjak 16%, Tembus Rp26 T!