Dirut PHR: 2.691 Karyawan Chevron Setuju Gabung Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 August 2021 12:57
Chevron lanjut pengeboran Blok Rokan, Duri, Riau. Doc Chevron Pacific Indonesia. Ist
Foto: Chevron lanjut pengeboran Blok Rokan, Duri, Riau. Doc Chevron Pacific Indonesia. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak bagi hasil produksi minyak dan gas bumi (Production Sharing Contract/ PSC) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan, Riau akan berakhir empat hari lagi, tepatnya pada 8 Agustus 2021.

Setelah kontrak Chevron berakhir, maka pengelolaan Blok Rokan akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) per Senin, 9 Agustus 2021.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan sebanyak 2.691 pekerja CPI telah setuju untuk bergabung dengan PHR.

Dia mengatakan PHR telah siap untuk masuk dan mengelola Blok Rokan. Sejumlah persiapan transisi sudah dilakukan, termasuk terkait dengan pekerja CPI yang menjadi pekerja PHR.

"Sebanyak 2.691 pekerja CPI telah setuju untuk bergabung dengan PHR. Jadi nanti operasional Blok Rokan akan dikerjakan oleh tim lama juga," ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (04/08/2021).

Sementara untuk kontrak kerja, pihaknya sudah melakukan mirroring dengan CPI dan sudah mencapai 100%.

Jaffee juga menyampaikan rencana seremoni alih kelola Blok Rokan dari CPI ke PHR akan dilakukan pada pergantian hari dari tanggal 8 ke 9 Agustus 2021.

Kegiatan tersebut akan dilakukan secara daring (online) dengan mengundang Forkopimda Provinsi Riau dan tujuh kepala daerah wilayah kerja Blok Rokan.

"Persiapan untuk seremoni sudah dilakukan, baik oleh SKK Migas, CPI maupun PHR, sembari kami juga memastikan proses alih kelola nanti bisa berlangsung mulus dan semua pekerjaan di Blok Rokan bisa berjalan dengan lancar," kata Jaffee yang juga melaporkan hal ini kepada Gubernur Riau Syamsuar di Kediaman Gubernur Riau, Senin (02/08/2021) lalu.

Gubernur Riau Syamsuar mengapresiasi kehadiran Direktur PHR. Dia berharap proses alih kelola Blok Rokan dari CPI ke PHR bisa berjalan dengan mulus.

"Selamat kepada PHR. Harapan kami semoga alih kelola ini berjalan dengan lancar, pekerjaan di Blok Rokan terus berlangsung dan produksinya juga terus meningkat," kata Syamsuar.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan produksi minyak di Blok Rokan, Riau sampai akhir tahun 2021 bisa mencapai 170.000 barel per hari (bph) bila tingkat produksi saat ini masih bisa terus dijaga Pertamina ke depannya.

Proyeksi tersebut disampaikan oleh Benny Lubiantara, Deputi Perencanaan SKK Migas.

Jika perkiraan produksi sampai akhir tahun tersebut tercapai, maka artinya produksi Blok Rokan tahun ini bisa melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.

"Produksi Blok Rokan sampai saat ini masih terjaga pada tingkat produksi yang baik," paparnya kepada CNBC Indonesia, Senin (02/08/2021).

Produksi yang bisa dijaga ini menurutnya karena dalam proses alih kelola Blok Rokan, ada investasi pengeboran yang cukup masif. Benny menyebut ini adalah terobosan yang sangat baik dalam upaya untuk mempertahankan produksi.

"Hal ini dapat dicapai melalui proses alih kelola yang baik dan adanya investasi pengeboran yang cukup masif pada masa transisi di mana merupakan terobosan yang sangat baik dalam mempertahankan produksi," jelasnya.

Dengan adanya investasi pengeboran ini, maka sampai akhir tahun produksinya bisa mencapai 170.000 bph.

"Diperkirakan dengan adanya investasi pengeboran ini, produksi Blok Rokan sampai akhir tahun diharapkan mencapai 170.000 BOPD (barel per hari)," tuturnya.

Untuk meningkatkan produksi pasca alih kelola, PHR menargetkan mengebor sebanyak 161 sumur baru pada periode Agustus-Desember 2021.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Pesan Bos Chevron kepada Eks Karyawan yang Gabung PHR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular