Internasional

Politik Malaysia Lagi Tegang Banget, Ini Fakta-faktanya

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
04 August 2021 07:30
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di sebuah klinik di Putrajaya, Malaysia, Rabu, 24 Februari 2021.
Foto: Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (Malaysia Health Ministry via AP)

Gejolak politik lantas berlanjut ke jalanan. Ratusan massa menggelar aksi di Kuala Lumpur, Sabtu (31/7/2021). Mereka mendesak PM Muhyiddin mundur lantaran gagal dalam menekan lonjakan kasus Covid-19.

Para demonstran menggunakan pakaian serba hitam. Ada pula massa yang menggelar aksi teatrikal dengan kain kafan sebagai bentuk protes atas kasus kematian yang terus meningkat setiap harinya.

Selain itu, para demonstran juga mendesak pemerintah mempermudah pinjaman atau kredit perbankan kepada masyarakat Malaysia yang perekonomiannya terpukul saat pandemi Covid-19.

Malaysia mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri. /APFoto: Suasana demo mendesak PM Muhyiddin mundur pada, Sabtu (31/7/2021).



Kemudian pada, Senin (2/8/2021), mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim berkumpul bersama anggota parlemen lainnya dalam sebuah pertemuan di Dataran Merdeka. Inti pertemuan adalah mendesak PM Muhyiddin dan kabinetnya untuk segera mundur.

Saat pertemuan digelar, tersiar kabar Menteri Kehakiman Takiyuddin Hassan sedang dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemasangan stent darurat akibat sumbatan pada arteri. Takiyuddin dan Muhyiddin jadi sasaran tembak oposisi lantaran mencabut status darurat Covid-19 yang diumumkan dalam rapat khusus di DPR pada 26 Juli 2021. Status itu diputuskan dihapus per 21 Juli 2021.

"107 anggota parlemen telah menyatakan sikap yang jelas melalui partisipasi mereka dalam demonstrasi ini," kata Anwar, sang pemimpin oposisi.

Sebelumnya, Pejuang, partai yang dipimpin Mahathir, juga mendesak PM Muhyiddin dan kabinetnya segera mundur.


"Hanya melalui ini, krisis politik yang telah berlangsung lama akan berakhir dan fokus penuh dapat diberikan pada upaya penyelesaian krisis kesehatan, ekonomi, dan sosial yang melanda negara ini selama 17 bulan," tulis Pejuang dalam pernyataannya.

Halaman 3>>

(miq/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular