Rektor IPB Bicara Tantangan Pertanian, Teknologi Hingga SDM

yun, CNBC Indonesia
Selasa, 03/08/2021 13:20 WIB
Foto: Rektor IPB, Arif Satria

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor pertanian menjadi salah satu yang tumbuh positif di tengah hantaman covid-19 dan situasi ini dinilai mampu menjadi titik balik untuk kemandirian pangan.

"Apalagi melihat perdagangan internasional yang terganggu karena negara lain menahan stok pangannya," ujar Rektor IPB, Arif Satria dalam CNBC Indonesia Food and Agriculture Summit 2021 "Stand Together The Food Crisis" secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Menurut dia, ada 3 orientasi penting yang berfokus pada peningkatan daya saing di sektor pangan ini. Pertama memiliki kompetensi kuat. Kedua petani harus sejahtera dan ketiga alam harus lestari.


Adapun untuk jangka pendek perlu diamati bagaimana melihat perkembangan pandemi di desa-desa dan harus dilakukan pencegahan agar pandemi tak meluas ke desa. Sebab desa adalah sumber pangan.

"Ini upaya meredam pandemi menjadi kepentingan semua sehingga harus kolaborasi dan sinergi," katanya lagi.

Selanjutnya, dalam konteks pertanian ini, masalah teknologi menjadi agenda. Kalau ingin orientasi pada penguatan daya sang maka teknologi digital 4.0 menjadi keniscayaan. Dia mengatakan bagaimana diperlukan strategi yang tepat karena Indonesia saat ini menghadapi pelaku beragam.

"Ada pelaku usaha petani masih 1.0 ada yang sudah 3.0 bagaimana harus mengatur strategi mengantarkan para petani dalam satu gerbong menuju 4.0," tuturnya.

Ini satu hal yang tidak mudah dibanding dengan transformasi pertanian di dunia maju. Kita punya tantangan sendiri dan butuh solusi," imbuhnya.

Selain teknologi juga isu SDM menjadi satu hal yang penting untuk dibahas. Di mana menurutnya, regenerasi adalah sebuah keniscayaan. Kampus harus jadi regenerasi ini, di mana petani disiapkan by design serta peningkatan daya saing untuk kesejahteraan dan keberlangsungan.

"Logistik juga jadi kunci. IPB hadir dengan teknologi baru untuk monitoring lahan, penting untuk pengendalian lahan. Bagaimana mampu menciptakan tata kelola. Food governance, ini sangat diperlukan keniscayaan, peran alumni IPB ditunggu," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP HA IPB, R Fathan Kamil mengatakan bahwa food security alias ketahanan pangan menjadi bagian dari ketahanan nasional. Oleh karena itu, pilar ini dijaga sampai kapanpun.

"Peran alumni IPB dalam menggawangi ini adalah ikhtiar secara maksimal. Kami berusaha menghadirkan peran serta karya bisa menjaga proses ketahanan pangan untuk proses aktualisasi diri dengan baik," pungkasnya.


(yun/yun)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pulau Buru Bangkit, Genjot Hilirisasi dan Pertanian