FOTO

Dahsyatnya PPKM Effect, Pasar Glodok Sepi Parah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 02/08/2021 18:20 WIB

Geliat ekonomi di Glodok belum pulih, meski sudah ada lampu hijau dari pemerintah bahwa kegiatan pasar tradisional non harian bisa dibuka seperti Tanah Abang.

1/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Perubahan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Sosial (PPKM) Darurat menjadi PPKM Level 4 di DKI Jakarta sangat terasa di pusat bisnis seperti Pasar Glodok, Jakarta Barat. Meski sudah ada pelonggaran untuk kegiatan pasar tradisional sejak 26 Juli 2021 lalu, kegiatan bisnis di Plaza Glodok belum pulih, masih sangat sepi.(CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

2/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Sampai menjelang berakhirnya PPKM Level 4 lanjutan di DKI Jakarta yang berakhir pada hari ini, 2 Agustus 2021, pengelola gedung Glodok Plaza belum berani mengizinkan adanya transaksi di dalam gedung. (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

3/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Pantauan CNBC Indonesia pukul 13.45 WIB hari ini Senin (2/8), pedagang secara bergantian masuk ke dalam Plaza untuk mengambil barang pesanan, mereka memang diizinkan untuk masuk ke dalam gedung dengan tujuan mengambil barang. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni mereka harus mengisi biodata diri dan menitipkan KTP kepada petugas yang berjaga. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

4/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

“Yang boleh masuk hanya pedagang dan karyawannya, mereka sengaja datang untuk mengambil barang yang sudah dipesan karena penjualan hanya lewat online,” kata petugas yang tidak ingin disebutkan namanya kepada CNBC Indonesia, Senin (2/8/21). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

5/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Cara ini sudah berlangsung sejak awal PPKM darurat. Saat ini statusnya bukan lagi darurat melainkan PPKM level 4 sejak 21 Juli silam. Namun hampir dua pekan berselang, pengelola gedung belum berani ambil resiko untuk membuka kembali aktivitasnya. “Pedagang juga banyak yang mengeluh, namun gimana ya karena pengelola gedung juga nggak mau ambil resiko. Gimana kalau tiba-tiba Gubernur datang terus gak sengaja menemukan kerumunan, bisa ditutup izinnya pak, repot,” jelasnya lagi. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

6/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Namun, penampakan berbeda justru terjadi di luar gedung Glodok Plaza. Sebagian ruko yang masih tergabung dalam kompleks Glodok Plaza terlihat sudah kembali beroperasi meski ‘malu-malu’ dengan hanya membuka sedikit pintunya. Namun, transaksi masih tetap terlihat.  (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

7/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Sayang, beberapa pemilik toko elektronik enggan dimintai tanggapan mengenai aktivitasnya, yakni B6 Fajar Elektro dan Sumber Karya. Petugas lainnya yang berjaga menjelaskan bahwa memang ada kebijakan yang berbeda antara pengelola gedung dan barisan ruko di bawahnya. Kalaupun ditemukan adanya pelanggaran pada toko di barisan ruko, maka itu di luar tanggung jawab pengelola gedung.  (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

8/8 Glodok Plaza (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Di toko yang berada di dalam gedung maupun di barisan ruko tetap bisa menjual barangnya. Pantuan di lapangan, sejumlah kendaraan barang elektronik masih keluar dari Glodok Plaza, dengan mobil pick up terbuka maupun mobil pick up tertutup. Bahkan ada juga yang membawanya dengan sepeda motor.(CNBC Indonesia/Ferry Sandi)