PLN Salurkan Stimulus Listrik Rp 7,25 T Hingga Juli 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) telah menyalurkan stimulus listrik sebesar Rp 7,25 triliun sejak Januari sampai dengan Juli 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Dia mengatakan, di sepanjang periode tersebut, stimulus disalurkan kepada 31,94 juta pelanggan. Secara rinci, sebagai berikut:
- Untuk pelanggan rumah tangga sebesar Rp 5,69 triliun yang dinikmati oleh 30,40 juta pelanggan golongan 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA bersubsidi.
- Untuk program stimulus UMKM Rp 80,58 miliar yang dinikmati oleh 0,42 juta pelanggan.
- Untuk pelanggan sosial, bisnis, dan industri Rp 1,48 triliun yang dinikmati 1,11 juta pelanggan.
"Periode Januari sampai dengan Juli 2021 disalurkan kepada 31,94 juta pelanggan dengan nilai Rp 7,25 triliun," papar Bob dalam diskusi bertema 'Update Kelanjutan Program Stimulus Listrik', Kamis (29/07/2021).
Bob menjelaskan, angka realisasi program stimulus rumah tangga dan program stimulus UMKM belum termasuk rekap token stimulus prabayar bulan Juli 2021 karena datanya baru akan tersedia di Agustus 2021.
Lebih lanjut Bob menjelaskan, untuk stimulus tahun 2020 sejak April sampai Desember 2020, nilai stimulus yang telah disalurkan sebesar Rp 13,15 triliun dan dinikmati oleh 33,4 juta pelanggan.
Dengan rincian, stimulus rumah tangga sebesar Rp 11,29 triliun yang dinikmati oleh 31,3 juta pelanggan. Stimulus UMKM sebesar Rp 150,2 miliar dinikmati 0,6 juta pelanggan, dan relaksasi pelanggan sosial, bisnis, dan industri sebesar Rp 1,7 triliun dinikmati 1,11 juta pelanggan.
"Penyaluran sudah dilakukan sejak April 2020 sampai dengan Juli 2021 kepada sekitar 33 juta pelanggan dengan nilai total Rp 20,41 triliun," ungkap Bob.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kebutuhan anggaran untuk subsidi diskon listrik sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 11,72 triliun. Sedikit lebih besar dari yang diperkirakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar Rp 11,6 triliun.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nurhayatin Finahari mengatakan perkiraan tersebut sudah dengan mempertimbangkan realisasi subsidi untuk diskon listrik pada semester I 2021 sebesar Rp 6,75 triliun untuk 32,90 juta pelanggan.
Pada Januari-Juni 2021 realisasi subsidi tersebut terdiri dari subsidi untuk diskon tenaga listrik Rp 5,39 triliun dan pembebasan rekening minimum dan biaya beban/abonemen Rp 1,35 triliun.
Dia merinci, kebutuhan anggaran pada triwulan III tahun 2021 atau Juni sampai September sebesar Rp 2,43 triliun untuk 26,82 juta pelanggan, terdiri dari diskon tarif tenaga listrik Rp 1,99 triliun dan pembebasan rekening minimum dan biaya beban/abonemen Rp 442,7 miliar.
"Untuk Triwulan III diskon tarif rumah tangga, bisnis kecil dan industri kecil target pelanggan 25,7 juta, kebutuhan anggaran Rp 1,99 triliun, dan untuk pembebasan rekening minimum dan biaya beban/abonemen Rp 442,7 miliar untuk 1,13 juta pelanggan," jelasnya dalam diskusi acara Ruang Energi, Kamis (22/07/2021).
Lebih lanjut Ida menyampaikan, pada triwulan IV 2021 kebutuhan anggaran sebesar Rp 2,54 triliun untuk 27,12 pelanggan, terdiri dari subsidi untuk diskon tarif tenaga listrik Rp 2,08 triliun, dan pembebasan rekening minimum dan dan biaya beban/abonemen Rp 463,1 miliar.
"Sehingga total selama tahun 2021 sebesar Rp 11,72 triliun, yang terdiri dari diskon tarif tenaga listrik Rp 9,46 triliun dan biaya beban/abonemen Rp 2,26 triliun," jelasnya.