
Curhat Bos Resto Ichiban Susi & Ta Wan Soal Beratnya PPKM!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor usaha kuliner menjadi salah satu bisnis yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Tak sedikit pengusaha kuliner yang menutup usahanya lantaran menurunnya jumlah pengunjung di tengah pembatasan sosial PPKM.
Seperti yang diakui Sumarno Ngadiman, Founder of Eatwell Culinary Group yang mengelola jaringan restoran casual dining ternama di Indonesia seperti Ichiban Sushi, Ta Wan, Eat and Eat dan Dapur Solo. Saat PSBB tahun lalu, resto ini sempat menjajakan produk di pinggir jalan sebagai strategi bertahan.
Sumarno mengatakan bahwa dampak yang ia rasakan cukup besar. Penurunan pengunjung selama masa pandemi tentu juga berujung pada penurunan omzet atau pendapatan.
Ia pun harus sedikit merubah jenis bisnisnya yang dimana bisa makan ditempat kini menjadi delivery order lantaran adanya PPKM Darurat Level 4.
"Biasa bisa makan ditempat sekarang kan nggak boleh karena PPKM jadi ini challenge baru kita maksimalkan pada delivery platform," ujar Sumarno dalam acara diskusi MarkPlus,Inc Shopping Mall: What's Next?, Kamis (29/7/2021).
Sumarno mengatakan bahwa meski mengalami masa sulit namun untuk kualitas dia pastikan tidak akan berubah hingga makanan tersebut sampai ke customer.
Hal ini, dilakukan agar bisa tetap berjuang melayani customer, menggaji karyawan, membayar sewa tempat, dan sebagainya. Sehingga cara yang terbaik adalah dengan melakukan delivery online.
"Orang sudah cari makan bukan lagi ke tempatnya tapi platform kaya ada ya di Go food, Grab food. Jadi ada channel baru untuk menjual. Dan bagaimana produk muncul. Menjadi challenge baru. Kita launching delivery online. Yang penting bisa hidup dan survive dulu," papar ia.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ta Wan-Ichiban Sushi Pernah Jualan Pinggir Jalan, Kini Kapok!