Ada Fenomena Aneh Resto Banyak Tumbang, Subway Malah Masuk RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 August 2021 13:45
FILE- In this Oct. 24, 2016, file photo, a Subway fast food restaurant's sign is shown in New York. Subway is changing up its loyalty program, letting customers earn $2 discounts instead of free Footlong sandwiches. The change, taking place in March 2018, is part of Subway’s plan to lure people back to the sandwich chain. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: AP/Mark Lennihan

Jakarta, CNBC Indonesia - Resto cepat saji sandwich Subway setelah sempat keluar 20 tahun silam. Upaya perusahaan untuk masuk ke pasar Indonesia sebenarnya tidak mudah, pasalnya pandemi Covid-19 masih jauh dari kata usai. Bahkan banyak nasib restoran di Indonesia banyak yang berdarah-darah.

"Ledakan Covid-19 membuat Q3-2021 jatuh, tapi kami melihat Q4 akan rebound. Dan belajar dari setahun setengah kemarin, FnB (food and beverages) Indonesia jauh lebih cepat turn around dari yang diperkirakan orang-orang dan konsultan-konsultan luar," kata Pengamat ritel Yongky Susilo kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/8/21).

Hal itu berkaitan dengan kebiasaan orang Indonesia yang suka makan di luar atau dine in di restoran. Ia memperkirakan eating out masih akan booming, termasuk sektor penunjang seperti travel juga akan kembali hidup.

Namun, kebijakan pemerintah yang kerap buka-tutup aturan dine-in atau makan di tempat menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, bukan tidak mungkin aturan dine-in yang saat ini sudah diizinkan, nantinya bakal kembali dicabut.

"Lockdown pasti ganggu. Sudah terbukti kan kemarin-kemarin beberapa kali, meski bisa take away cuma hasil maksimal 30% dari omset regular. Jadi tidak hanya Subway, tapi semua FnB," jelas Yongky yang juga Executive Director Retailer Services Nielsen Indonesia itu.

Salah satu yang bisa menjadi opsi adalah membuka resto dengan berdiri sendiri atau stand alone, artinya tidak ikut tempat seperti di mall. Untuk brand seperti Subway yang sudah memiliki nama atau brand dikenal banyak masyarakat, cara ini bisa lebih menarik.

"Memang cost lebih besar, tapi traffic juga jauh lebih baik. Subway sudah punya brand, jadi bisa langsung stand alone. Kalau yang baru rintis dari awal, harus mal untuk mendapatkan awareness atau dari traffic mal," sebut Yongky.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resto Lain Berdarah-Darah, Subway Sandwich Mau Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular