Sejak 2015, PLTU Baru Lebih Banyak daripada PLTU Pensiun

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Selasa, 27/07/2021 19:28 WIB
Foto: Infografis/ Perjalanan PLN Pensiunkan PLTU Batu Bara/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kini tengah berbondong-bondong meninggalkan energi fosil, salah satunya batu bara. Namun nyatanya, sepanjang 2015 sampai semester I 2021 pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru masih lebih banyak daripada PLTU yang dipensiunkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Pandu Patria Sjahrir.

Secara rinci, berikut daftarnya:
- 2015, PLTU global yang dibangun mencapai 105 Giga Watt (GW), sementara PLTU yang dipensiunkan hanya 38 GW.
- 2016, PLTU yang dibangun sebesar 87 GW dan PLTU yang dipensiunkan sebesar 35 GW.
- 2017, PLTU yang dibangun mencapai 68 GW dan yang dipensiunkan sebesar 31 GW.
- 2018, PLTU yang dibangun sebesar 52 GW dan yang dipensiunkan 35 GW.
- 2019, PLTU yang dibangun sebesar 76 GW dan yang dipensiunkan sebesar 36 GW. - 2020, PLTU yang dibangun sebesar 55 GW dan yang pensiun 43 GW.
- Semester I 2021, PLTU yang dibangun mencapai 17 GW dan yang dipensiunkan 5 GW.


Jika dicermati, sejak 2017 sampai 2020, kapasitas PLTU yang dipensiunkan mengalami peningkatan.

"Tren kapasitas pembangkit PLTU global terus meningkat menyangkut pertumbuhan ekonomi kita," ungkapnya dalam Webinar: Masa Depan Batu Bara dalam Bauran Energi Nasional, Senin malam (27/07/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, status kapasitas PLTU terpasang per Juli 2021 secara global mencapai 2.068 GW. Kemudian yang masih masa konstruksi secara total mencapai 185 GW, dan pre konstruksi sebesar 79 GW.

China memimpin sebagai negara yang punya PLTU dalam masa konstruksi terbesar yakni 97 GW. Lalu disusul India sebesar 34 GW, dan Indonesia di posisi ketiga sebesar 12 GW.

"Lihat saja global 185 GW masih konstruksi. Indonesia lebih kecil, masih ada 12 GW, India China masih besar," paparnya.

Menurutnya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah PLTU yang masih pre konstruksi ini akan tetap dibangun atau tidak. Meski demikian, tren saat ini PLTU yang dibangun masih lebih besar daripada PLTU yang dipensiunkan.

"Kapasitas yang dibangun dan dipensiunkan, tetap lebih besar yang dibangun daripada yang dipensiunkan. Tapi dalam 5-10 tahun ke depan tren akan berubah juga," jelasnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas