Eksodus WNA dari RI & Kegagalan Pemerintah Tangani Covid

Tommy Patrio Sorongan & Maikel Jefriando, CNBC Indonesia
23 July 2021 06:10
Infografis: Ekonomi Terancam Luar Dalam, Apa yang Harus Dilakukan Jokowi?
Foto: Infografis/Ekonomi Terancam Luar Dalam, Apa yang Harus Dilakukan Jokowi?/Arie Pratama

Ekonom Senior Didik Junaidi Rachbini menangkap fenomena tersebut merupakan bukti ketidakpercayaan pemerintah di banyak negara terhadap Indonesia. Menurutnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah gagal mengatasi persoalan Covid-19 sehingga negara lain memilih untuk selamatkan warganya.

"Mereka menganggap bahwa Indonesia tidak bisa mengendalikan kasus covid sehingga mereka pergi untuk selamatkan diri ke negaranya. Itu adalah refleksi ketidakpercayaan," kata Didik kepada CNBC Indonesia.

Kasus Covid-19 memang kembali meledak di tanah air dalam sebulan terakhir. Jauh lebih besar dari yang terjadi di tahun lalu. Kasus positif saja beberapa kali mencapai di atas 50 ribu per hari.

Sementara korban meninggal dunia sudah di atas 1.000 orang per hari dalam seminggu terakhir. Meskipun tidak menutup mata dari banyaknya jumlah yang sembuh.

Pemerintah juga mencoba berbagai kebijakan dengan bermacam nama. Terakhir adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 yang diubah dari nama PPKM Darurat. Kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto biar lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pelaksana kebijakan yaitu pemerintah daerah.

Bagi Didik itu membingungkan masyarakat, termasuk WNA. Pertimbangan ekonomi, menurutnya lebih kental ketimbang kesehatan. Begitu berbeda yang dilakukan banyak negara, di mana fokusnya adalah menghentikan penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan nyawa yang terinfeksi.

"Seperti main-main kebijakan Covid ini. Jadi mau mendorong ekonomi tapi Covid tidak diberesin. Sama dengan beresin ember bocor, bocor tidak ditambal tapi malah diisi air. Dunia melihat itu," terangnya.

"Pemerintah coba berkaca ke diri sendiri. Jangan denial, dikritik, terus kupingnya panas. Kalau gagal sudah terima saja," jelas Didik.

Lalu apa pengaruh eksodus WNA pulang kampung ke ekonomi Indonesia?

WNA yang berada di Indonesia saat ini hampir seluruhnya tenaga kerja yang artinya bagian dari investasi. Maka dari itu akan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ke depannya.

Investasi memegang porsi besar dalam perekonomian, setelah konsumsi rumah tangga. Indonesia tahun ini menargetkan investasi sebesar Rp 900 triliun dan Rp 1.200 triliun pada 2022.

"Jadi implikasi yang akan ditimbulkan itu langsung terhadap ekonomi. Investasi pasti melorot gara-gara ini," ujarnya.

Tahun ini pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada rentang 3,7-4,5%. Sementara BI memperkirakan 3,5-4,3%. Kalangan ekonom cukup bervariatif, dari 1% hingga 3%.

Lebih spesifik secara sektoral, maka properti mewah juga akan jadi korban eksodus WNA ini. Padahal kondisi pasarnya sudah memburuk sejak pandemi Covid-19 melanda RI tahun lalu.

"Sejak international travel ditutup pasar apartemen sewa mengalami penurunan dari ekspatriat. Sehingga dengan adanya evakuasi WNA, jumlah ekspatriat yang ada saat ini menjadi berkurang dan berpengaruh pada okupansi apartemen sewa," kata Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo.

Eksodus ini diperkirakan bisa terus berlanjut bila penanganan Covid-19 tidak segera menunjukkan hasil yang lebih baik.

(mij/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular