Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura melaporkan 172 kasus baru Covid-19 di negara tersebut, Senin (19/7/2021). Jumlah tersebut terdiri dari 116 infeksi terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong dan 20 kasus terkait dengan klaster KTV.
Jumlah ini menjadi jumlah total kasus Covid-19 baru tertinggi yang tercatat sejak 10 Agustus 2020 ketika 188 infeksi baru diidentifikasi.
Kementerian Kesehatan (MOH) menyebutkan sebanyak 146 dari infeksi menular lokal terkait dengan kasus sebelumnya, dengan 44 sudah ditempatkan di karantina dan 102 kasus terdeteksi melalui pengujian pengawasan. Sedangkan 17 infeksi lainnya tidak terkait dengan kasus sebelumnya.
Di antara kasus baru, ada satu orang di atas usia 70 tahun yang tidak divaksinasi dan berisiko sakit parah.
Sekitar pukul 12.40 pagi pada hari Selasa, klaster KTV memiliki total 193 kasus sementara klaster Pelabuhan Perikanan Jurong dan Pasar & Pusat Makanan Hong Lim memiliki 179 infeksi.
Ada juga sembilan kasus impor, yang semuanya ditempatkan di rumah atau diisolasi pada saat kedatangan. Empat dari kasus ini terdeteksi pada saat kedatangan di Singapura, sementara lima kasus lainnya terjadi selama pemberitahuan tinggal di rumah atau periode isolasi.
MOH saat ini sedang menyelidiki kasus penyebaran Covid-19 yang disebabkan karena penularan oleh 'hostes' yang sering mengunjungi lounge atau klub KTV yang saat ini beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman (F&B).
Penyelidikan epidemiologis telah menemukan bahwa ada kemungkinan transmisi yang sedang berlangsung di Dynasty Classic KTV dan True Love.
Kementerian Kesehatan menyarankan semua pengunjung ke tempat yang terkena dampak disarankan untuk memantau kesehatan mereka dengan cermat, dan meminimalkan interaksi sosial sejauh mungkin.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan kasus dari KTV ini diperkirakan terjadi karena penyebaran varian delta yang berbeda dari infeksi yang ditemukan di kluster lokal lainnya.
Saat ini sebanyak 5.000 karyawan, pemilik restoran dan pelanggan telah dites dan jumlah yang diuji positif cenderung turun dari hari ke hari.
Penyebaran klaster Pelabuhan Jurong diperkirakan juga disebabkan karena penyebaran varian delta.
"Ilmuwan kami sedang melakukan studi filogenetik. Kedua kluster [klaster KTV dan klaster Pelabuhan Jurong] tersebut terhubung," kata Ong dalam sebuah posting Facebook, melansir CNA, Selasa (20/9/2021).
"Secara genetik, mereka berbeda dari varian Delta yang menginfeksi Rumah Sakit Tan Tock Seng dan Bandara Changi, tetapi lebih dekat dengan apa yang kami deteksi pada kasus impor dari Indonesia," lanjutnya.
Dia mengatakan studi sedang berlangsung dan Kementerian Kesehatan akan menjelaskan temuannya kepada publik ketika ada hasil yang lebih konklusif.
"Satu hal yang jelas - ketika negara-negara di kawasan itu memiliki wabah besar, kami selalu berisiko," imbuh dia.