Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti Indonesia, hari ini sebagian bursa saham Asia libur memperingati Hari Raya Idul Adha. Namun bagi yang buka, hari ini menjadi duka.
Pada Selasa (20/7/2021) pukul 09:03 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Benua Kuning:
Bursa saham Asia tertular Wall Street yang melemah parah. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di 33.962,04, anjlok 2,09%. Sementara S&P 500 finis di 4.258,49 (-1,59%) dan Nasdaq Composite berakhir di 14.274,98 (-1,06%).
"Hari ini, pasar dibuat khawatir oleh Covid-19. Kekhawatiran terhambatnya pemulihan ekonomi akibat lonjakan kasus positif Covid-19 menjadi perhatian investor," kata Peter Essele, Head of Investment Management di Commonwealth Financial Network, seperti dikutip dari Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Investor 'Lari' ke Dolar AS
Setelah sempat mereda, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali mengganas, terutama di Asia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di Asia Selatan dan Timur per 19 Juli 2021 mencapai 36.865.283 orang. Bertambah 104.377 orang dari hari sebelumnya.
Selama 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 111.051 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 85.529 orang saban harinya.
Perkembangan ini membuat investor enggan bermain di aset berisiko seperti saham. Terjadi pengalihan dana ke instrumen yang lebih aman (flight to safety).
Aset aman yang menjadi tujuan investor adalah mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 09:15 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,06%.
"Penyebaran virus corona, terutama varian delta, mendorong peralihan dana menuju aset aman, ini terjadi di seluruh dunia. Pasar sedang dilanda kegugupan, ini adalah sentimen positif buat dolar AS," kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA