Utak-Atik Anggaran Ratusan Triliun untuk Pemulihan Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Covid-19 ditambah lagi sebesar Rp 55,2 triliun demi mencukupi kebutuhan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang diperpanjang hingga akhir Juli 2021.
Kini dana PEN menjadi Rp 744,75 triliun yang katanya bakal diambil dari pemangkasan di Kementerian Lembaga (KL).
"Jadi total akan perlu tambahan Rp 55,2 triliun dan akan refocusing lagi untuk meneliti dan menyisir anggaran-anggaran baik di Kementerian, Lembaga dan daerah supaya ditujukan, diprioritaskan membantu rakyat menangani Covid dan membantu dunia usaha pulih kembali," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani akhir pekan lalu.
Secara rinci, pada dana perlindungan sosial naik dari Rp 153,86 triliun naik jadi Rp 187,84 triliun. Kemudian dana kesehatan naik dari Rp 193,93 triliun naik dari Rp 214,95 triliun. Kemudian untuk insentif usaha tetap sebesar Rp 62,83 triliun. Program Prioritas naik dari Rp 117,04 triliun menjadi Rp 117,94 triliun.
Lalu kemudian Dukungan UMKM dan korporasi dari turun, dari Rp 171,77 triliun menjadi Rp 161,20 triliun. "UMKM sedikit turun karena kredit penjaminan modal kerja, tapi bukan memberikan tunai," jelas Sri Mulyani.
Kebijakan refocusing bukan pertama kali dilakukan pada tahun ini. Beberapa pagu belanja dipangkas, mulai dari perjalanan dinas, renovasi gedung hingga tunjangan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Halaman Selanjutnya >> Pangkas Anggaran Sana Sini Demi Atasi Covid
(mij/mij)