Cerita Lumpuhnya Sistem Bea Cukai & Kerugian Pengusaha

Maikel Jefriando, CNBC Indonesia
15 July 2021 08:25
Ilustrasi Gedung Bea CUkai (CNBC indonesia)
Foto: Ilustrasi Gedung Bea CUkai (CNBC indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem aplikasi pelayanan kepabeanan milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yakni Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) tidak bisa digunakan. Ini terjadi di semua pelabuhan di tanah air.

"Semua pelabuhan laut dan udara," ungkap Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Syarif Hidayat kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/7/2021).

CEISA merupakan sistem yang terdiri dari berbagai aplikasi untuk proses administrasi, pelayanan dan pengawasan DJBC. Kerusakan terjadi sejak pekan lalu yakni Kamis (8/7/2021). Hingga saat ini sistem tersebut belum berhasil diperbaiki.

"Hasil dari penanganan, saat ini beberapa aplikasi dalam Sistem CEISA secara bertahap telah kembali berjalan dan performanya tetap di monitor. Kami harapkan sistem CEISA dapat kembali berjalan normal secara penuh dalam waktu dekat," jelasnya.

Dengan demikian, maka untuk sementara proses kepabeanan terkait ekspor, impor dan kegiatan lainnya harus kembali dilakukan secara manual.

Menurutnya, layanan manual ini memang akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena dikerjakan oleh manusia, berbeda dengan CEISA yang menggunakan sistem komputer. Oleh karenanya, ia meminta para eksportir dan importir untuk bersabar, apalagi telah terjadi penumpukan dokumen sejak aplikasi CEISA bermasalah.

"Saat ini bisa dilakukan secara manual. Ini memang membutuhkan waktu tapi tetap kami kerjakan. Sebab, menyelesaikan tumpukan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi tetap kami kerjakan," jelasnya.

Adapun aplikasi CEISA ini berlaku secara manual sehingga proses terkendala terjadi hampir di semua pelabuhan di Indonesia, tidak hanya di tanjung priok.

Melalui laman media sosialnya, DJBC memberikan daftar tautan yang bisa dihubungi untuk melakukan proses kepabeanan secara manual.

Berikut daftar tautan layanan manual pada kantor Bea Cukai yang dapat diakses:

1. @beacukaipriok melalui bcpriok.net/slim3.0
2. @bcsoetta melalui https://linktr.ee/LayananManualBCSH
3. @beacukaibekasi melalui https://bcbekasi.beacukai.go.id/keadaan_kahar
4. @beacukaikualanamu melalui eportal.bckualanamu.info

Halaman Selanjutnya >> Pengusaha Rugi Triliunan?

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno meyakini ada penurunan yang cukup signifikan dari transaksi normal. Sehingga menimbulkan kerugian bagi dunia usaha.

Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2021 mencapai US$16,60 miliar. Bila dibagi per hari dengan kurs Rp 14.500/US$ maka transaksi ekspor mencapai Rp 8 triliun.

"Kita belum hitung dari seluruh Indonesia tapi dari asumsi saya ada 15% (penurunan). Lumayan gede (nilainya) agregat ekspor kita sebulan, satu hari sudah berapa? Itu ekspor-impor, nggak cuma keluar, jadi keluar-masuk barang," kata Benny kepada CNBC Indonesia.

Sistem pengiriman dan penerimaan barang pun menjadi terganggu akibat kondisi tersebut. Apalagi ada tambahan biaya besar yang menjadi tanggungan pelaku usaha saat sistem error.

"Para importir buah-buahan dan sayuran segar sangat terdampak yang akibatnya menambah biaya-biaya penumpukan, listrik untuk pendingin kontainer yang biaya rata-rata Rp 2.1 juta/ kontainer 40 feet untuk 3 hari pertama sejak tiba," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo) Hendra Juwono kepada CNBC Indonesia.

Selain itu, ada juga tanggungan tambahan progressive charge di hari keempat sampai kontainer keluar pelabuhan. Beban tersebut harus menjadi tanggungan pelaku usaha, termasuk biaya tanggungan importir dari yang perusahaan pelayaran saat kargo masih berada di dalam kontainer

"Dan akan ada biaya extra demurrage charges dari penyewaan kontainer-kontainer pula. Eksportir mana mau tahu, jadi semuanya biaya dan risiko otomatis ditanggung oleh importir-importirnya," kata Hendra.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau Nih! Sistem Bea Cukai Error, Eksportir Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular