Ramalan Seram Sri Mulyani Soal Covid & Ekonomi di Depan Mata!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 July 2021 14:39
Pengunjung memelih pakaian yang dijual oleh salah satu tenant di Blok M Plaza, Jakarta, Rabu (6/3/2019). Untuk meningkatkan pengunjung manajemen Blok M Plaza merenovasi sejumlah fasilitas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Akan tetapi, sepertinya kuartal III-2021 akan beda cerita. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM) akan membuat ekonomi 'pincang', bahkan 'mati suri'.

PPKM Darurat mengamanatkan pekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal 100% bekerja dari rumah (work from home). Pusat perbelanjaan wajib tutup, dan restoran/warung makan tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat.

Tidak hanya itu, kegiatan belajar mengajar juga harus dilakukan jarak jauh. Tempat wisata tutup sementara, sedangkan kegiatan seni-budaya-olahraga ditiadakan.

Belum lagi ada wacana pemerintah akan mengatur sistem kerja di pabrik menjadi sehari kerja-sehari libur. Artinya produksi belum bisa dipacu sesuai kapasitasnya.

Berbagai rambu-rambu ini bertujuan mulia yakni mengurangi interaksi dan kontak antar-manusia sehingga menurunkan risiko terpapar virus corona. Apalagi kasus positif corona di Indonesia bukannya terkendali tetapi semakin menjadi-jadi.

Per 13 Juli 2021, total pasien positif corona di Tanah Air berjumlah 2.615.529 orang. Bertambah 47.889 orang dibandingkan hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus harian.

corona

Halaman Selanjutnya --> Ekonomi Indonesia Bakal Melambat

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular