Ini Hari Terakhir PPKM Darurat, Perpanjang Nggak Nih?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 July 2021 13:00
Penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta, Senin (5/7/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta, Senin (5/7/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak 3 Juli 2021. Bagaimana dampak kebijakan ini terhadap pengendalian pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19)?

Kala PPKM Darurat dimulai, jumlah pasien positif corona di Indonesia adalah 2.256.851 orang. Per 19 Juli 2021, jumlahnya bertambah menjadi 2.911.733 orang.

Selama periode 3-19 Juli 2021 (17 hari), rata-rata pasien positif bertambah 40.164 orang per hari. Melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 17 hari sebelumnya yaitu 17.719 orang setiap harinya.

corona

Jumlah mereka yang meninggal dunia pun semakin bertambah. Pada 19 Juli 2021, total pasien yang tutup usia mencapai 74.920 orang. Bertambah 1.338 orang dari hari sebelumnya, rekor angka kematian tertinggi dalam sehari.

Selama penerapan PPKM Darurat hingga kemarin, rata-rata jumlah pasien meninggal bertambah 905 orang per hari. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 17 hari sebelumnya yakni 368 orang saban harinya.

Di sini kita bicara nyawa, satu yang hilang saja sudah terlalu banyak. Nyawa tidak bisa dilihat hanya sebagai deretan angka. Duka yang ditimbulkan tidak terbayar dengan apapun juga.

corona

Halaman Selanjutnya --> Ada Perbaikan dalam Beberapa Hari Terakhir

Namun dalam beberapa hari terakhir, mulai terlihat bahwa pandemi sedikit terkendali. Sejak mencapai rekor tambahan pasien harian sebanyak 56.757 orang pada 15 Juli 2021, penambahan kasus baru terus berkurang. Dari 54.000 orang, ke 51.952 orang, kemudian 44.721 orang, dan terakhir 34.257 orang.

Tingkat kesembuhan pun dalam tren meningkat. Per 19 Juli 2021, total pasien sembuh berjumlah 2.293.875 orang. Bertambah 32.217 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi sejak virus corona meneror Ibu Pertiwi.

Selama 17 hari pemberlakuan PPKM Darurat, pasien sembuh bertambah 23.059 orang per hari. Meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan rerata 17 hari sebelumnya yaitu 8.484 orang per hari.

corona

Perbaikan dalam beberapa hari terakhir sepertinya adalah buah dari mobilitas masyarakat yang dibatasi. Semakin mobilitas terbatas, maka ruang penyebaran virus corona pun semakin sempit.

Mengutip laporan Apple Mobility Indeks, rata-rata indeks pergerakan masyarakat Indonesia dengan mengemudi selama 3-18 Juli 2021 (16 hari) adalah 80,89. Turun dibandingkan rerata 16 hari sebelumnya yaitu 100,96. Indeks di atas 100 menggambarkan mobilitas berada di atas kondisi normal sebelum pandemi.

corona

Halaman Selanjutnya --> Jangan Lupakan Aspek Ekonomi

Melihat perkembangan yang melegakan dalam empat hari terakhir, memang ada baiknya PPKM Darurat diperpanjang. Dengan begitu, diharapkan laju penurunan kasus positif bisa lebih konsisten. Akan lebih banyak nyawa rakyat Indonesia yang bisa diselamatkan.

Itu dari sisi kesehatan dan keselamatan nyawa. Namun ada sisi lain yang tidak kalah penting dan perlu menjadi pertimbangan yaitu aspek ekonomi.

PPKM Darurat mensyaratkan pekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal 100% bekerja dari rumah. Kegiatan belajar-mengajar pun kembali dilakukan jarak jauh, setelah sempat dilakukan uji coba tatap muka.

Kemudian restoran dan warung makan tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat, hanya boleh pesan-bawa pulang (takeaway) atau pesan-antar (delivery). Pusat perbelanjaan alias mal wajib tutup sementara, tetapi toko yang menjual kebutuhan sehari-hari masih boleh buka meski kapasitas dibatasi 50% dan harus tutup pukul 20:00.

Rambu-rambu ini sepertinya sukses mengerem pergerakan warga. Hasilnya, laju penularan virus corona bisa diperlambat.

Namun harga yang hrus dibayar sangat mahal. Ekonomi menjadi tidak bergairah, bahkan 'mati suri'.

"Bank Indonesia (BI) akan terus mencermati dampak penerapan PPKM Darurat yang kemungkinan berimbas terhadap kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2021. Responden memprakirakan kegiatan usaha melambat pada triwulan III 2021 dibandingkan dengan capaian pada triwulan II 2021 meski masih positif dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 9,77%. Kinerja sektor Industri Pengolahan berpotensi melambat pada triwulan III 2021 dengan prakiraan angka PMI-BI (Prompt Manufacturing Index-BI) sebesar 49,89%, lebih rendah dari capaian pada triwulan sebelumnya," demikian sebut laporan BI.

Kemudian, BI juga memperkirakan inflasi Juli bakal sangat lambat yaitu hanya 0,01% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) berdasarkan Survei Pemantauan Harga hingga pekan III. Beberapa harga komoditas terpantau turun seperti aging ayam ras sebesar -0,08% (mtm), telur ayam ras sebesar -0,03% (mtm), emas perhiasan sebesar -0,02% (mtm), jeruk sebesar -0,02% (mtm), serta cabai merah dan kentang masing-masing sebesar -0,01% (mtm).

Penurunan harga di berbagai jenis kebutuhan pokok tersebut sepertinya menjadi dampak yang nyata dari penerapan PPKM Darurat. Masyarakat yang #dirumahaja membuat permintaan berkurang.

"Data bulanan menggambarkan jeda. Namun penurunan PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur pada Juni 2021 menggambarkan kekhawatiran soal perlambatan permintaan. Konsumsi dan investasi menjadi sangat tidak pasti dengan pembatasan baru ini," sebut Radhika Rao, Ekonom DBS, dalam risetnya.

DBS memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2021 tumbuh di kisaran 4%. Risiko perlambatan ekonomi ini membuat rencana normalisasi kebijakan menjadi ditinggalkan untuk sementara.

Semakin panjang PPKM Darurat, maka semakin panjang pula derita kantong rakyat. Jangan sampai social distancing berubah menjadi sosial unrest...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular