
Kronologi Dicopotnya Dirut RS Dr Sardjito DIY oleh Menkes

Sebelumnya, Kompas.id menurunkan pada Minggu (4/7/2021) laporan bahwa 63 pasien di RSUP Dr Sardjito yang meninggal akibat rumah sakit itu kehabisan suplai oksigen. Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengonfirmasi kabar 63 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 sepanjang Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7) pagi.
Hanya saja, Banu membantah puluhan pasien tersebut semua meninggal akibat kekurangan oksigen. Banu menjelaskan, oksigen sentral RSUP Dr Sardjito baru benar-benar habis semalam pukul 20.00 WIB. Sejak itu pasien disokong dengan bantuan oksigen tabung, termasuk kiriman dari Polda DIY.
"Dari data kami jam 8 malam (mulai oksigen sentral habis) sampai tadi pagi meninggal itu sekitar 33 pasien, jadi intinya itu nek arep nggatukke (mencocokkan) sama oksigen habis hanya 33," kata Banu seperti dikutip dari CNNIndonesia.com
Akan tetapi, lanjutnya, 33 pasien yang meninggal itu pun sudah dalam kondisi tersuplai oksigen dari tabung. Mereka tak tertolong karena memang kondisinya sudah berat atau masalah klinis. Sebanyak 15 pasien meninggal di UGD.
"Mereka tetap tersuplai oksigen walaupun dengan tabung, meninggal karena dengan kondisi ventilator hanya sekitar empat pasien," tegasnya.
"Jadi, kalau sejak (Sabtu) pagi itu suplai oksigen baik-baik saja, cuma karena Jumat sore itu ada gelombang pasien yang kondisinya sudah berat-berat," sambungnya.
Pasca kejadian tersebut, kasus meninggalnya 63 orang pasien di RSUP Dr Sardjito menjadi polemik di media massa dan media sosial dalam 2 terakhir.
(dob/dob)[Gambas:Video CNBC]