
Badai Hantam China: Beijing Warning, Sichuan Banjir

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai menghantam China, Senin (12/7/2021). Di ibu kota Beijing misalnya, 700 penerbangan dibatalakan di dua bandara utama kota itu.
Otoritas setempat juga menutup sekolah dan lokasi wisata. Peringatan bahkan diberikan ke penduduk untuk tetap tinggal di rumah, karena ibu kota menghadapi badai terbesar tahun ini.
Mengutip AFP, hujan 100 milimeter diprediksi terjadi sepanjang hari di berbagai daerah. Badai hujan ekstrem telah terjadi sejak Minggu malam, disertai Guntur dan kilat.
Melansir CCTV, tanah longsor terekam di salah satu distrik di utara kota. Penyiar menunjukkan bagaimana gambar-gambar jalan terhalang batu-batu yang jatuh.
"Hujan lebat menghambat upaya membersihkan jalan," kata TV pemerintah itu.
Sebelumnya, dikutip Reuters, hujan deras dan banjir terjadi di provinsi Sichuan, Barat Daya China. Ribuan orang, dilaporkan mengungsi karena hujan yang turun sejak Jumat (9/7/2021) telah membuat ketinggian air di 14 sungai naik.
Mengutip Reuters, media pemerintah menyebut 4.600 orang telah dievakuasi. Air telah menyapu perahu bahkan jembatan di area tersebut.
Hujan dan banjir juga telah mempengaruhi 120.000 orang. Memaksa pembatalan beberapa layanan kereta api dan menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 176 juta yuan (sekitar Rp 394 miliar).
"Sekitar 27.000 rumah di kota Bazhong, Sichuan mengalami listrik mati," tulis media tersebut.
Bukan hanya Sichuan, banjir juga mempengaruhi kota Xinzhou di provinsi Shanxi. Foto-foto media pemerintah menunjukkan mobil-mobil melaju di jalan yang tergenang air.
"Kota Jincheng, juga di provinsi Shanxi, menaikkan sinyal hujan lebat menjadi merah, level tertinggi," tulis laporan itu.
Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional China memperbarui peringatan untuk badai hujan di seluruh negeri. Lembaga itu memperkirakan hujan lebat masih akan terjadi di sebagian wilayah utara dan tengah China.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Umumkan Status "Lampu Kuning" di Beijing, Ada Apa?