Corona di Vietnam-Malaysia-RI Menggila, Ini Beda Strateginya!

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
10 July 2021 08:24
APTOPIX Virus Outbreak Vietnam
Foto: AP/Hau Dinh

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara di Asia Tenggara, khususnya Vietnam, Malaysia, dan Indonesia mengalami rentetan peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Ketiga negara ini pun mulai mengatur strategi demi menanggulangi tingginya angka infeksi virus ini.

Di Vietnam, kasus Covid-19 saat ini sudah mencapai 23.385 orang, dengan 102 orang di antaranya meninggal. Program vaksinasi pun berjalan lambat dan pemerintah setempat juga masih berusaha membeli vaksin.

Sebab itu, pemerintah Vietnam memutuskan memberlakukan penyekatan arus mobilitas penduduk dari dan menuju Ibu Kota Hanoi mulai Kamis lalu (8/7) akibat lonjakan kasus infeksi.

Dilansir Reuters, Sabtu ini (10/7), transportasi umum yang menghubungkan 14 provinsi yang dinyatakan sebagai zona merah Covid-19 menuju Hanoi untuk sementara tidak diperbolehkan beroperasi.

Bukan itu saja, pemerintah Ibu Kota Hanoi juga meminta penduduk di sana untuk sementara waktu tidak bepergian bila memang tidak ada keperluan mendesak.

"Jumlah mobilitas penduduk dari dan menuju ibu kota sangat tinggi, dan membuat virus mudah menyebar di tengah masyarakat," demikian isi pernyataan kantor gubernur Hanoi, dilansir Reuters.

Vietnam memang tengah kalang kabut. Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di negara komunis ini mulai terjadi sejak April. Pemerintah mencoba melakukan penanganan, hanya saja virus yang banyak bermutasi termasuk varian Delta lebih cepat menyebar di kawasan perindustrian, termasuk di Kota Ho Chi Minh.

Pada Senin lalu, bahkan kasus harian infeksi Covid-19 di Vietnam memecahkan rekor mencapai seribu orang akibat penyebaran virus varian Delta.

Pada Kamis, kasus harian di Vietnam bertambah menjadi 1.314 orang.

Pemerintah Kota Ho Chi Minh juga memberlakukan larangan mobilitas dan kerumunan penduduk hingga 15 hari ke depan mulai Jumat.

Mereka juga menutup sementara arus penerbangan dari dan menuju luar negeri. Kebijakan serupa juga diterapkan di wilayah tetangga Ho Chi Minh, Dong Nai.

"Situasi di Ho Chi Minh sangat rumit karena diperkirakan masih akan terjadi lonjakan kasus, yang membuat layanan kesehatan semakin tertekan," kata Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long.

Kemenkes Vietnam mengutus 10.000 tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga perawat untuk membantu penanganan Covid-19 di Ho Chi Minh.

NEXT: Malaysia dan Indonesia

Adapun di Malaysia, pemerintah negeri jiran ini melaporkan kasus Covid-19 harian tertinggi pada Jumat kemarin (9/7), dengan 9.180 infeksi corona baru dalam 24 jam terakhir.

Dilansir Malay Mail, angka ini merupakan kali kedua sepanjang pandemi kasus Covid-19 di Malaysia mencapai angka 9.000-an.

Rekor tertinggi terakhir tercetak pada 29 Mei lalu, ketika Malaysia mencatat 9.020 kasus sehari yang membuat pemerintah memberlakukan lockdown pada 1 Juni dan hingga kini, penguncian wilayah tersebut masih berlaku.

Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa mereka tak akan mencabut lockdown sebelum kasus harian Covid-19 belum di bawah 4.000.

Pada awal-awal pemberlakuan lockdown, kasus Covid-19 di Malaysia memang sempat turun. Tetapi tak berlangsung lama karena infeksi corona kembali melejit dalam beberapa hari terakhir. Bahkan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) ICU di rumah sakit Malaysia pun sudah mencapai 100%.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dikutip The Straits Times, mengatakan bahwa para tenaga medis juga sudah mulai menunjukkan gejala kelelahan parah setelah berjuang selama setahun belakangan.

Sejak pandemi melanda tahun lalu, Malaysia total sudah melaporkan 809.000 kasus Covid-19 dengan 5.903 kematian.

Indonesia

Di Tanah Air, dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 juga masih terus melonjak dan mencatatkan rekor terbaru. Bertambahnya pasien baru semakin mengkhawatirkan terutama di tengah rumah sakit yang semakin penuh dan angka kematian yang terus menanjak.

Pada Jumat (9/7/2021) hingga pukul 12:00 WIB, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus Covid-19 bertambah 38.124 orang. Dengan begitu jumlah kasus Covid-19 secara total mencapai 2,455 juta orang.

Penambahan kasus baru ini pun membuat kasus aktif terus bertambah 8.278 menjadi 367.733 orang.

Saat ini secara global kasus aktif Covid-19 Indonesia berada di peringkat 6 dunia berdasarkan Worldometers, hanya berbeda tipis dari Rusia dan India yang berada di kisaran 400 ribu orang.

Kabar baiknya, ada 2.975 orang yang sembuh sehingga totalnya 2.023 juta orang. Sayangnya, kasus kematian juga terus bertambah seiring dengan lonjakan kasus. Hari ini orang yang meninggal dunia karena Covid-19 bertambah 871 orang sehingga totalnya 64.631 kasus.

Jumah kasus positif didapatkan dri pemeriksaan 219.915 spesimen dan ada 118.701 suspek.

Kondisi ini membuat pemerintah memutuskan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk 15 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali akibat lonjakan penyebaran kasus positif covid-19. PPKM Darurat berlaku pada 12 Juli 2021. Sebelumnya sudah berlaku PPKM Darurat Jawa-Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli.

"Kami melihat, bahwa secara nasional eskalasi masih meninggi di Jawa dan Bali dan di luar Jawa Bali," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Jumat (9/7/2021).

Daerah tersebut meliputi Kota Tanjung Pinang, Kota Singkawang, Kota Padang Panjang, Kota Balikpapan, Kota Bandar Lampung, Kota Pontianak, Manokwari, Kota Sorong, Kota Batam, Kota Bontang, Kota Bukittinggi, Berau, Kota Padang, Kota Mataram, Kota Medan.

Penetapan ini melalui beberapa pertimbangan, di antaranya adalah level asesmen 4, Bed Occupancy Ratio (BOR) lebih besar dari 65%, kasus aktif meningkat singifikan dan capaian vaksinasi lebih rendah dari 50%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular