RI Dinilai Perlu Cairkan Hubungan China-Australia, Kenapa?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 July 2021 19:00
Ilustrasi bendera China. AP/
Foto: Ilustrasi bendera China. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - RI banyak mendapatkan bantuan dari Australia dalam hal penambangan batu bara. Namun saat ini hubungan Australia dan China sedang tidak baik. Oleh karena itu, Indonesia dinilai perlu membantu memperbaiki hubungan kedua negara tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia (Indonesia Mining Association/IMA) Djoko Widajatno Soewanto mengatakan, di tengah konflik antar dua negara ini, sektor batu bara RI mencoba bekerja sebaik mungkin.

"Kita berusaha bekerja sebaik mungkin sambil mencairkan hubungan, karena Australia banyak bantu kita dalam banyak hal penambangan batu bara, sehingga kita perlu perbaiki hubungan mereka China dan Australia," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Jumat (09/07/2021).

Permusuhan antar kedua negara ini menurutnya permusuhan yang sangat mendasar karena banyak tokoh Australia menyerang ideologi partai di China. Hal ini menjadi penyebab dari China memboikot produk-produk Australia, termasuk batu bara.

"Mereka coba boikot produk Australia, batu bara dan lainnya, kecuali bijih besi karena hanya bisa dipasok Australia. Tapi daging, batu bara, dan lainnya gak ada kesempatan," jelasnya.

Hubungan kedua negara ini retak saat Australia menyerukan untuk melakukan penyelidikan internasional terhadap virus corona yang berasal dari China, hingga akhirnya menjadi pandemi.

Hubungan kedua negara pun retak, padahal keduanya merupakan mitra strategis. China merupakan pasar ekspor terbesar Australia, pada 2018-2019 saja ekspor Australia ke China mencapai US$ 116,79 miliar atau setara dengan 32,6% dari total ekspor negara tersebut.

Besarnya pangsa ekspor tersebut membuat China memanfaatkannya sebagai senjata menyerang balik Australia. China mulai mengenakan bea impor yang tinggi terhadap produk Australia, melakukan boikot, hingga pelarangan impor.

Melansir CNBC International, setidaknya ada delapan produk Australia yang ditarget China, yakni selai, wine, daging merah, kapas, kayu, batu bara, lobster, dan bijih besi.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos IMA: Investor Hilirisasi Batu Bara Harus Dibuat Nyaman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular