
Sri Mulyani: 1 Juta Pengangguran Kini Sudah Bekerja Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, sebanyak 1,02 juta orang sudah kembali bekerja setelah menganggur di tahun lalu akibat pandemi Covid-19. Ini mencerminkan bahwa tren pemulihan ekonomi sudah berjalan sejak akhir tahun lalu.
Seperti diketahui, pada tahun 2020 lalu banyak masyarakat kehilangan pekerjaan karena PHK besar-besaran yang dilakukan perusahaan. Sebab, banyak perusahaan yang tertekan akibat pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, saat itu pemerintah mencoba membantu masyarakat dan para pelaku usaha dengan memberikan berbagai insentif melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Langkah ini berhasil membantu pelaku usaha untuk menghentikan PHK besar-besaran meski tidak signifikan.
Bendahara negara ini menjelaskan, pada Agustus tahun lalu tingkat Pengangguran terbuka (TPT) naik menjadi 7,07%. Namun, kemudian pada Februari 2021 kembali turun menjadi 6,26% atau 8,75 juta orang yang menganggur.
"Ini artinya sudah ada 1,02 juta pekerja yang mendapatkan pekerjaan kembali dari situasi tahun lalu," ujarnya dalam webinar virtual, Rabu (7/7/2021).
Ia menjelaskan, sebelumnya perbaikan ini terus terjadi hingga akhir kuartal II tahun ini atau sampai minggu ke 2 Juni. Ini tercermin dari berbagai indikator yang menunjukkan pemulihan seperti PMI, ekspor, impor dan penjualan ritel serta mobilitas masyarakat yang mulai normal.
Namun, pada akhir Juni kembali terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan munculnya virus baru yakni varian delta. Varian yang penyebarannya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan virus Covid-19 asal China.
Oleh karenanya, saat ini program PEN tetap dilakukan pemerintah untuk bisa melindungi masyarakat baik dari sisi kesehatan maupun perekonomiannya.
"Covid varian delta memberikan tekanan ke ekonomi kita, maka kita akan terus melakukan revisi dan redesign untuk program PEN kita. Kita hitung kembali kemarin dan menggunakan APBN untuk tetap membantu dari sisi kesehatan dan bansos," jelasnya.
Untuk sisi kesehatan, pemerintah akan terus mempercepat proses vaksinasi agar bisa segera mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Sedangkan dari sisi bantuan sosial pemerintah memberikan yang programnya selama ini sudah berjalan, di mana ada yang diperpanjang dan dan dipercepat pencairannya.
"Perekonomian kita sebetulnya alami pemulihan namun sangat dinamis dengan ketidakpastian berasal dari Covid. Namun kita tetap harus optimis meskipun tetap waspada, instrumen APBN akan terus hadir secara terus menerus tapi tetap terjaga kehati-hatiannya."
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Melonjak Rp 108 T, Buat Apa Saja?