PPKM Darurat Mulai Ngefek, KRL-Kereta Jarak Jauh Drop!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 July 2021 16:18
Suasana Antrian penumpang krl di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana Antrian penumpang krl di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penumpang Kereta Api jarak jauh turun 50% semenjak diberlakukan PPKM Darurat oleh pemerintah. Begitu juga dengan jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang turun 12% hari ini dibanding kemarin Senin (5/7).

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan pada periode 3 - 5 Juli KAI telah melayani 51.363 pelanggan turun 50% dari pekan sebelumnya yakni 26 - 28 Juli sebanyak 104.072 pelanggan.

"Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai membatasi pergerakan mereka sesuai arahan dan kebijakan pemerintah pada masa PPKM Darurat," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan resmi, Selasa (6/7/2021).

Joni menjelaskan sejak pemberlakuan aturan baru tersebut, terjadi penurunan jumlah pelanggan KA Jarak Jauh sebesar 65%. Pada 5 Juli, KAI memberangkatkan 8.829 pelanggan KA Jarak Jauh turun dibanding keberangkatan 4 Juli sebanyak 25.495 pelanggan KA Jarak Jauh.

Mulai 5 Juli 2021, pelanggan Kereta Api Jarak Jauh di Pulau Jawa dan Sumatera wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau Rapid Test Antigen maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan. Khusus perjalanan KA Jarak Jauh di Pulau Jawa, pelanggan juga diharuskan menunjukkan kartu vaksin minimal vaksinasi dosis pertama.

KAI juga mengurangi perjalanan KA jarak jauh sebanyak 44% dibanding perjalanan di bulan Juni. Dari rata-rata 122 perjalanan per hari menjadi 68 perjalanan per hari pada masa PPKM Darurat.

Begitu juga dengan perjalanan KRL mengalami pengurangan jumlah penumpang. Dalam keterangan resmi, VP Corpoprat Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan pada hari kedua penerapan PPKM pada week days volume pengguna KRL mengalami penurunan.

Hingga pukul 08.00 WIB tercatat pengguna KRL mencapai 64.870 orang turun 12% dibanding Senin kemarin pada waktu yang sama 73.808 pengguna.

"Meski jumlah pengguna turun, KAI Commuter tetap memperketat protokol kesehatan. Salah satunya dengan pembatasan pengguna KRL. Hal ini diperlukan sehubungan aturan jumlah pengguna yang diizinkan dalam tiap kereta hanya 52 penumpang," katanya, dalam keterangan (6/7).

KAI Commuter juga melakukan penyekatan yang lebih ketat di setiap stasiun yang ramai khususnya pada jam sibuk. Penumpang juga diimbau untuk tidak menaiki KRL di luar jam sibuk supaya tidak terjadi penumpukan.

Adapun syarat menggunakan KRL saat ini juga ditambah hanya untuk pengguna yang menggunakan masker ganda atau masker berjenis N95, KN95 atau KF94. Serta tetap melanjutkan tes acak antigen pada calon pengguna.

Sebelumnya sempat ramai kemarin, Senin (5/7) di media sosial, pada stasiun Bojong Gede, Bogor calon penumpang mengantri sampai luar stasiun menunggu giliran masuk kereta api, hingga menyebabkan aksi desak-desakan. Kejadian ini terjadi karena pembatasan tempat duduk di dalam gerbong kereta, juga masih banyaknya masyarakat Bogor yang masih harus bekerja di Jakarta pada penerapan PPKM Darurat.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Separah Apa Ledakan Covid-19 di Daerah Kamu, Cek di Sini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular