PPKM Darurat, Begini Kondisi Kas Negara & Rencana Bansos!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 July 2021 19:28
proyeksi APBN 2018
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Sri Mulyani melaporkan, sampai dengan Mei 2021, defisit APBN mencapai Rp 219,3 Triliun atau setara dengan 1,32% dari Produk Domestik Bruto (PDB)

Realisasi defisit APBN Mei 2021 tersebut diketahui lebih besar dari realisasi defisit APBN Mei 2020 yang sebesar Rp 179,4 triliun atau 1,16 terhadap PDB.

Adapun pendapatan negara pada Mei 2021 mencapai Rp 726,4 triliun atau tumbuh 9,31% secara tahunan atau year on year (yoy). Utamanya, kata Sri Mulyani, didorong oleh penerimaan perpajakan, khususnya penerimaan cukai dan bea keluar.

Kemudian belanja negara sampai dengan Mei 2021 sebesar Rp 945,7 triliun atau tumbuh 12,05% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu.

Realisasi belanja tersebut utamanya didorong oleh belanja barang untuk mendukung pemulihan, antara lain biaya perawatan pasien Covid-19 dan BOS, dan percepatan belanja modal padat karya antara lain jalan, irigasi, dan jaringan.

Tercatat SILPA Mei 2021 sebesar Rp 90 triliun yang diklaim oleh Sri Mulyani lebih efisien, karena lebih rendah dibandingkan realisasi Mei 2020 yang sebesar Rp 178,5 triliun.

Adanya PPKM Mikro Darurat, dana PEN tahun anggaran 2021 tetap sebesar Rp 699,44 triliun dan setelah adanya re-alokasi anggaran menjadi seperti berikut ini:

Dukungan APBN Untuk PPKM Darurat (Dok. Kemenkeu)Foto: Dukungan APBN Untuk PPKM Darurat (Dok. Kemenkeu)
Dukungan APBN Untuk PPKM Darurat (Dok. Kemenkeu)

(mij/mij)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular