Corona 'Meledak' Oksigen Makin Diburu, Pasokan Produksi Aman?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 June 2021 20:15
Pekerja menata tabung oksigen di tempat pengisian oksigen PT Aneka Gas Industri, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (30/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk membantu mendistribusikan oksigen ke berbagai Rumah Sakit rujukan Covid-19.  Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu. Pantauan CNBC Indonesia beberapa truk dari perangkat daerah seperti Dishub DKI hingga SDA ikut mengantri mengambil oksigen. Antrian pengisian dilokasi tersebut juga memakan waktu lama. Salah satu sopir truk mengaku ia mengantri dari jam 7 pagi hingga pukul 15.30 belum juga bisa diangkut. Karena antrian truk yang begitu ramai. Tempat pengisian Oksigen ini melayani hingga 24 jam.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pengisian Tabung Oksigen Medical (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi dan distribusi gas oksigen akan diprioritaskan untuk keperluan medis, khususnya pasien Covid - 19. Alokasi untuk medis sekarang sudah 60% dari total produksi, sisanya untuk kebutuhan industri.

"Suplai oksigen dari industri aman dan kemampuan pasok sebesar 850 ton per hari. Sementara kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid - 19 sekitar 800 ton per hari, kami mendahulukan kebutuhan untuk medis," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan remsi, dikutip Rabu (30/6/2021).

Dari data Kemenperin utilitas rata-rata industri gas oksigen baru 80% dari kapasitas terpasang sebanyak 866.100.000 kg/per tahun. Sehingga masih ada kapasitas yang menganggur sekitar 225 juta kg per tahun.

"Apabila idle capacity (kapasitas menganggur) masih belum mencukupi pasokan gas oksigen untuk industri dapat dialihkan untuk keperluan medis," katanya.

Produksi dan distribusi gas oksigen saat ini diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus Covid - 19. Gas Peningkatan kebutuhan tabung oksigen terjadi karena rumah sakit menambah fasilitas ruang perawatan dalam penanganan Covid - 19, baik dalam bentuk bangsal maupun tenda.

Populasi tabung oksigen di Indonesia saat ini sekitar 1,5 - 1,8 juta tabung. Adapun kondisi terjadi adalah lambatnya perputaran tabung oksigen akibat lonjakan kasus Covid - 19. Tapi sekitar 70%-80% rumah sakit di pulau Jawa telah memiliki fasilitas Instalasi Regasifikasi Oksigen.

Di level bawah, pedagang isi ulang oksigen mengaku ada lonjakan permintaan sejak naiknya melonjaknya pasien Covid - 19. Seperti yang dialami Lenny pemilik kios isi ulang oksigen di Jalan Raya Bogor, KM 49 RT 2/V No.90, Cimandala Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat.

"Memang ada lonjakan terjadi karena dari pusatnya kita yang kios isian kecil dibatasin Cuma 10 tabung, jadi terbatas. Dari agen bilang kita dijatah karena terbatas," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/6/2021).

Untuk kenaikan harga dia mematok pengisian tabung oksigen hanya ukuran 1 meter kubik, sebesar Rp 60 - 50 ribu, dari harga normal Rp 40 - 30 ribu. Dia mengaku tidak menjual tabung hanya menyediakan jasa pengisian.

"Sekarang tidak bisa banyak, jadi saya isi refil yang hanya 1 meter kubik. Banyak yang dateng sekarang dari tetangga-tetangga juga," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Menggila, Waspada Krisis Tabung Oksigen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular