Corona Meledak, Hotel-Hotel Jadi Tempat Isoman, Aman?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 June 2021 14:25
Pengemudi ambulan berpakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) yag membawa pasien orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kebupaten Tangerang, Senin (28/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Seminggu beroperasi, satu gedung di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat isolasi atau rumah singgah untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) virus corona atau Covid-19 Kabupaten Tangerang penuh. 

Pantauan CNBC Indonesia, dalam sehari ada 30 lebih pasien (OTG) yang datang untuk diberikan perawatan. 

Penanggung jawab medis rumah inggah OTG Covid-19 Kabupaten Tangerang, Muchlis menjelaskan, "Hotel Yasmin yang digunakan untuk hotel singgah OTG Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memiliki dua gedung, dimana satu gedungnya sudah penuh untuk merawat pasien OTG Covid-19". 

Tambahnya "Hingga saat ini, sudah ada 126 pasien OTG Covid-19 asal Kabupaten Tangerang yang dirawat di hotel singgah dan memenuhi satu gedung,” kata Muchlis, Senin (28/9/2020).

Menurut Muchlis, Pemkab Tangerang saat ini sedang mempersiapkan gedung kedua di Hotel Yasmin untuk dijadikan rumah singgah pasien Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya pasien OTG Covid-19 di Kabupaten Tangerang.  

Dengan kondisi pasien OTG seprti saat ini pihak hotel berencana untuk menambah kamar perawatan yang mulanya dipakai 120 kamar menjadi menjadi 240 kamar.

Pihak hotel sudah berkordinasi kepada klayen hotel Yasmin untuk tidak diisi oleh pengunjung untuk menginap. Khawatir akan terjadi penularan meskipun pihak hotel sudah beberikan batasan zona hijau.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pelayanan Pasien OTG di Hotel Yasmin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian pengusaha hotel termasuk di Jawa Barat mengoperasikan hotelnya sebagai tempat isolasi mandiri. Program ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan bagi pengunjung yang lain.

Namun, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar menyatakan pengoperasian hotel antara isolasi mandiri dan masyarakat berbeda.

"Nggak ada yang dicampur, kalau hotel mau diambil ya ambil semua, jadi bukan hotel mau setengahnya, nggak. satu hotel, lepas kunci aja," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/6/21).

Meski demikian, ada sebagian hotel yang menyatakan untuk membuka akses bagi isolasi mandiri. Biayanya ada yang Rp 300 ribu room only per hari dengan waktu minimal 7 hari. Herman menyebut hotel seperti ini mereka memiliki dokter maupun suster sendiri, termasuk syarat masuknya bagi bergejala agak ringan, bukan berat.

Namun, hotel yang masuk ke dalam program isoman Pemerintah Daerah ada beberapa, misalnya di Bandung 3, Bogor satu hotel serta Karawang satu Hotel. Kerjasama ini bisa membangkitkan hotel yang sudah seret akibat pandemi berkepanjangan.

"Karena sangat membutuhkan, udah terjadi transaksi antara pemda dan Hotel Asrilia Bandung, saya kira cukup bagus. Harusnya mereka yang 6 hari di RS dan sudah menurun, harusnya direkomendasikan pindahkan ke Asrilia. Sehingga pasien baru bisa masuk, karena yang terjadi sekarang belum masuk RS sudah meninggal," sebut Herman.

Jika ingin mengikuti langkah serupa, hotel lain juga bisa mendaftarkan usahanya sebagai tempat isolasi mandiri. "Hotel yang bersedia silakan daftar ke PHRI, hotel itu akan disurvei Pemda, timnya, kalo cocok silakan nego," sebut Wakil Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Jabar itu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pengusaha Hotel Makin Parah, Bisnis Berdarah-Darah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular