
Pemerintah Janji Tanam Ulang Pohon Sawit 180.000 Hektare 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan akan melakukan peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 180.000 hektar pada 2021 ini. Ditargetkan, program PSR bisa meningkat di tahun-tahun ke depan.
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede menyampaikan bahwa pemerintah komitmen untuk melakukan peremajaan ini. Tujuannya yaitu agar produktivitas per hektar bisa meningkat.
"Pemerintah komitmen replanting 180.000 hektar tahun 2021 dan tentu di tahun-tahun berikutnya bisa capai lebih tinggi lagi. Tujuannya agar kelapa sawit hasilkan kurang dari 3-4 ton karena umur bisa dinaikkan lagi," ungkapnya dalam diskusi daring Tempo bertema 'PSR & Peningkatan Industri Sawit Nasional', hari ini, Rabu (30/06/2021).
Penanaman ulang pohon sawit menurutnya akan menggunakan bibit unggul untuk mendorong produktivitas, sehingga bisa menaikkan pendapatan petani nantinya.
"Diharapkan bisa meningkatkan produktivitas, sehingga menaikkan pendapatan petani," lanjutnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam acara yang sama menyampaikan bahwa PSR 180.000 hektar tahun ini tersebar di 21 provinsi dan 108 kabupaten.
Progres pelaksanaan PSR pada 2017 hingga Juni 2021, telah dilakukan penyaluran bibit untuk luas lahan sebesar 233.314 hektar dengan total dana yang sudah dicairkan sebesar Rp 5,9 triliun.
"Program peremajaan sawit kita terus lakukan perbaikan dan penyempurnaan regulasi. Sejak 2017 memang baru 233 ribu yang dapatkan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kita lakukan percepatan 180 ribu hektar," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan regulasi fleksibilitas percepatan penanaman ulang sawit. Saat ini tengah dilakukan pembahasan yang intensif agar bisa mencapai target 180.000 hektar pada 2021.
"Kita masih banyak dapatkan halangan dan tantangan. Kita perlu berikan pemahaman ke semua stakeholder," lanjutnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuasai Pasar, Tapi Produktivitas Sawit RI Rendah, Kenapa?
