Internasional

Corona India Belum Kelar, Varian Delta Plus Kini Menyerang

Shalini, CNBC Indonesia
26 June 2021 10:21
Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)
Foto: Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maharashtra negara bagian paling kaya di India memerintahkan untuk menutup mal dan gedung bioskop pada Jumat (25/06/2021). Ini demi mengendalikan varian virus corona terbaru yang diyakini lebih menular.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), setidaknya 20 kasus ditemukan terkait dengan varian Delta Plus baru. Varian ini dipercaya merupakan mutasi varian Delta, berdasar laporan Public Health England (PHE) 11 Juni lalu.

"Tingkat positif dan infeksi harian turun secara konsisten hingga seminggu yang lalu, tetapi di beberapa daerah lagi kasus mulai meningkat," kata seorang pejabat senior pemerintah di Maharashtra kepada Reuters, yang menolak disebutkan namanya.

"Kami tidak tahu apakah ini karena pelonggaran pembatasan atau varian baru, tetapi ini menjadi perhatian," ungkap pejabat itu.

Varian Delta sendiri ditemukan di India. Ini yang memicu gelombang kedua infeksi virus corona yang ganas di India serta membuat sistem kesehatan kewalahan.

Setidaknya 11 negara bagian di India telah melaporkan adanya kasus Delta Plus. Para ilmuwan khawatir varian Delta Plus dapat kembali memicu gelombang infeksi saat India sudah mulai pulih dari gelombang kedua.

Pasalnya, banyak negara bagian termasuk Maharashtra yang telah melonggarkan aturan penguncian yang diberlakukan pada bulan April lalu. Apalagi, baru sekitar 5,6% dari populasi orang dewasa India yang berjumlah 950 juta yang menerima dua dosis.

Secara total, negara Bollywood secara total telah melaporkan 48 kasus varian Delta Plus. Penelitian sedang berlangsung untuk menguji efektivitas vaksin yang ada terhadap varian tersebut.

"Kita akan mendapatkan hasilnya dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari apakah vaksin tersebut bekerja melawan Delta Plus," kata Balram Bhargava, kepala Dewan Penelitian Medis India.

Sementara itu, Kepala Menteri negara bagian Uddhava Thackeray menyoroti otoritas setempat yang mengambil kebijakan pelonggaran pembatasan yang terlalu dini.

"Jika warga mulai melakukan bisnis dan tempat-tempat berkerumun tanpa mengikuti pedoman, maka infeksi dapat meningkat ... otoritas lokal seharusnya tidak membuka bisnis dengan tergesa-gesa," kata Kepala Menteri negara bagian Uddhav Thackeray.

Per 26 Juni 2021, India melaporkan 49,052 infeksi baru dan 1.186 kematian pada hari Jumat, menjadikan total infeksi menjadi 30,18 juta dengan 394.524 kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Please Jangan Ditiru RI, Corona Naik Lagi di India karena Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular