Seramnya 'Ledakan' Corona RI di Mata Pedagang Tabung Oksigen

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan tabung gas oksigen terus mengalir deras dalam beberapa hari terakhir. Pedagang mengaku mendapatkan permintaan untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 di rumah.
Rata-rata mereka memesan lewat telpon maupun aplikasi WhatsApp tanpa harus datang ke lokasi. Namun, pedagang mengaku cukup takut mengirimnya langsung ke lokasi, meski sebagian pengiriman lewat aplikasi ojek online.
"Sekarang banyak yang cari tabung agak gede. Ada yang karena Covid di rumah stok 6-10 tabung untuk 1 keluarga, isi oksigen sampai Rp 900 ribu. Kadang jam 1 (malam) pesannya. Banyak yang isoma, banyak banget. Ada yang cerita dibawa ke rumah sakit, muter-muter dia ngomong nggak diterima, percuma. Mungkin rumah sakit penuh, semua rata-rata karena Covid-19. Saya sampai nggak tega dengar batuknya aja. Takut sih (antar barang), takut, cuma kasihan juga. Paling saya sampai depan saja," kata Rizky Julian, pemilik Rizky Oksigen yang berada Jl. Gondang Sari, Pasar Rebo, Jakarta Timur kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/6/21).
Rata-rata Rizky mengantar tabung gas oksigen berukuran besar ke rumah pembeli. Padahal pedagang menjual gas oksigen dengan beberapa satuan, sesuai ukuran tabung, mulai dari 1 m3, 1.5 m3 , 2 m3, hingga 6 m3. Beberapa pedagang ada yang menjual di harga ½ m3 hingga ¼ m3. Saat ini, lebih banyak masyarakat yang memilih untuk membeli ukuran besar sekaligus.
"Rp 900 ribu bisa dapat banyak, tabung gede bisa 6 sehari untuk satu keluarga. Sekarang sekali isi tabung gede Rp 150 ribu dikali 3 itu Rp 450 ribu. Diantar 2x, pagi sama sore. Belum kadang tambahan yang kecil-kecil ukuran Rp 50 ribu, sudah berapa untuk tabung oksigen, nggak kebayang kasihan. Asli ngeri banget, cuma mau nggak mau saya (antar) hati-hati aja pakai dua masker, cuci tangan," papar Rizky.
Adapun harga Rp. 150 ribu untuk gas oksigen 6m3 yang memiliki ukuran 40 liter, sementara 2m3 sebanyak 1/3nya atau 13,33 liter dibanderol Rp 50 ribu. Tabung 6m3 bisa dipakai selama 24 jam jika mengatur penggunaan pada angka 2, meskipun penggunaannya seharian penuh. Namun, itu bergantung pada kebutuhan dari pengguna/pasien, jika membutuhkan oksigen lebih besar, maka angka penggunaan bisa dua kali lipat.
"Penggunaan bisa diatur, orang beda-beda, ada yang begitu nyesek, ada yang sampai saturasi di bawah 80, 50, sudah gawat konsumsi tinggi. Untuk naikkan saturasi biar di atas 90 oksigen normal," jelas Rizky.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Menggila, Waspada Krisis Tabung Oksigen