Kasus Corona Dekati 2 Juta! Sudah Harus Lockdown, Pak Jokowi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 June 2021 10:55
Penerapan lockdown atau penguncian wilayah di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta, Selasa (8/6/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penerapan lockdown atau penguncian wilayah di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta, Selasa (8/6/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Oleh karena itu, mulai muncul pendapat bahwa Indonesia perlu memperketat pembatasan aktivitas masyarakat. Ini perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa.

"Kita harus cemas melihat kenyataan varian virus sudah berkumpul di Indonesia. Varian delta dan alpha sudah mendominasi. Harus ada keberanian melakukan karantina di wilayah yang sedang meningkat kasusnya," tegas Pandu Riono, Epidemiolog Universitas Indonesia.

Akan tetapi, lockdown bakal berdampak sangat signifikan. Berkaca pada pengalaman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kuartal II-2020, ekonomi Ibu Pertiwi 'mati suri'. Pengangguran melonjak, kemiskinan semakin marak, gara-gara 'roda' ekonomi yang tidak bergerak.

Pada Agustus 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tingkat pengangguran mencapai 7,07%, Ini adalah yang tertinggi sejak Agustus 2010. Kerja keras menurunkan angka pengangguran dalam 10 tahun hancur begitu saja.

Kemudian per September 2020, tingkat kemiskinan naik ke 10,19%, tertinggi sejak Maret 2017. Tingkat kemiskinan yang susah payah diturunkan ke satu digit sudah kembali menyentuh dua digit.

Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan membuat ekonomi Indonesia mengkerut. Pada 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air tumbuh -2,07%, catatan terburuk sejak 1998.

Halaman Selanjutnya --> Walau Ada Lockdwown, Rasanya Ekonomi Tak Lagi Resesi

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular