Lonjakan Harga Komoditas Bikin Ekspor Meroket 58%

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 June 2021 16:55
Badan Pusat Statistik (BPS).
Foto: Badan Pusat Statistik (BPS).

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2021 sebesar US$ 16,60 miliar, turun 10,25% dari realisasi ekspor April 2021. Namun, secara tahunan atau dibandingkan Mei 2020, nilai ekspor tumbuh 58,76%.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, meningkatnya permintaan komoditas dari berbagai negara dan harga komoditas yang meningkat membuat performa ekspor meningkat menggembirakan.

"Meningkatnya permintaan dan kenaikan harga komoditas di tingkat internasional, membuat performa ekspor meningkat menggembirakan," jelas Suhariyanto, Selasa (15/6/2021).

Meskipun turun secara bulanan, atau dibandingkan April 2021, Suhariyanto menjelaskan bahwa memang secara historis, setelah Ramadan dan Idul Fitri, angka ekspor selalu menurun.

Adapun menurut sektor, hanya pertambangan dan lainnya yang mencatatkan pertumbuhan positif pada nilai ekspor Mei 2021, yang sebesar US$ 2,59 miliar atau tumbuh 14,29% dibandingkan dengan April 2021. Sementara secara yoy tumbuh signifikan, yakni 95,37%.

Sementara pada sektor migas, nilai ekspor RI Mei 2021 sebesar US$ 940 juta atau turun 2,68% dibandingkan posisi April 2021, namun meningkat 66,99% jika dibandingkan ekspor migas 2020.

Kemudian pada sektor pertanian, nilai ekspor pada Mei sebesar US$ 240 juta atau turun 30,06% jika dibandingkan April 2021 dan naik 0,69% jika dibandingkan dengan ekspor Mei 2020. Sementara itu, industri pengolahan nilai ekspornya sebesar uS$ 12,83 miliar atau turun 14,02% dibandingkan ekspor April 2021, namun tumbuh 54,02% jika dibandingkan realisasi ekspor Mei 2020.

"Penurunan pertanian terbesar antara lain tanaman obat-obatan, aromatik, dan rempah-rempah. Ekspor kopi juga mengalami penurunan," jelas Suhariyanto.

Penurunan ekspor Mei 2021 dibanding April 2021 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 10,67%, yakni dari US$ 17,5 miliar menjadi US$ 15,7 miliar. Demikian juga ekspor migas turun 2,68% dari US$ 962,4 juta menjadi US$ 936,6 juta.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari-Mei 2021, mencapai US$ 83,99 miliar atau naik 30,58% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor kumulatif non migas mencapai US$ 79,44 miliar atau naik 30,31%.

Berikut adalah 10 komoditas yang paling banyak diekspor sepanjang Mei 2021:

1. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 12,5 miliar
2. Bahan bakar mineral US$ 2,3 miliar
3. Besi dan baja US$ 1,5 miliar
4. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 869,9 juta
5. Kendaraan dan bagiannya US$ 520,2 juta
6. Karet dan barang dari karet US$ 486,5 juta
7. Alas kaki US$ 370 juta
8. Tembaga dan barang daripadanya US$ 259 juta
9. Barang dari besi dan baja US$ 121,8 juta
10. Nikel dan barang daripadanya US$ 76,6 juta.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular