Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
16 February 2021 17:40
Containers are seen at the port in San Pedro, California, U.S., March 22, 2018.  REUTERS/Bob Riha, Jr.
Foto: REUTERS/Bob Riha, Jr.

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami surplus sebesar US$ 1,96 miliar. Sayangnya, surplus tersebut dinilai sebagai ekonom hal yang tidak wajar.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menjelaskan, surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 karena anjloknya impor.

Impor pada Januari 2021 tercatat US$13,34 miliar atau turun 6,49% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year).

"Dengan penurunan impor maka kita alami surplus. Tapi, surplus itu menyiratkan satu hal bahwa industri tidak berjalan normal saat ini," jelas Piter dalam sebuah webinar, Selasa (16/2/2021).

Pasalnya, kata Piter, hampir semua sektor mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif. Mulai dari impor barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan juga barang modal.

Piter merinci, pada Januari 2021 barang konsumsi misalnya mengalami penurunan 17% secara bulanan dan turun 2,92% secara tahunan. Kemudian, impor bahan baku atau penolong turun 2,62% secara bulanan dan turun 6,1% secara tahunan.

Sementara untuk impor barang modal juga anjlok lebih parah yakni 21,23% secara bulanan dan turun 6,49% secara tahunan.

"Kondisi industri kita selama satu tahun selama terjadi pandemi, mengalami penurunan drastis. Baik produksi, maupun penjualannya," ungkapnya.

"Dan itu kemudian berdampak pada impor kita bahan baku, barang modal, barang barang penolong dan semua yang dibutuhkan oleh industri, itu menurun drastis," kata Piter melanjutkan.


(mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor September 2020 Masih Loyo, Capai US$ 14,01 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular