BPS: Ekspor Mei US$ 16,6 M, Meroket 58,76%

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 June 2021 11:06
Sejumlah truk bongkar muat melintas di kawasan Tj Priok, Jakarta, Jumat, 11/6. Praktik pungutan liar (pungli) hingga saat ini masih merajalela di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Seperti pengakuan beberapa supir kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (11/6/2021), saat kunjungan ke pelabuhan utama Indonesia ini kemarin.
Para pekerja kerah biru ini mengeluhkan, bukan terkait masalah beratnya pekerjaan yang digelutinya, melainkan aksi premanisme juga pungutan liar yang kerap terjadi. Dia berharap, pihak aparat bisa lebih memperketat pengamanan area pelabuhan. Selain itu, pihaknya juga berharap ada transparansi biaya pelabuhan untuk semua aktivitas.

Dari dialog yang dilakukan supir truk dengan Presiden Joko Widodo kemarin, praktik premanisme terjadi saat keadaan jalan sedang macet di mana preman naik ke atas truk, lalu menodongkan celurit kepada supir untuk dimintai uang.

Adapun pungli terjadi di sejumlah depo. Pengemudi truk dimintai uang Rp 5.000 - Rp 15.000 supaya bongkar muat bisa lebih dipercepat pengerjaannya. Jika tidak dibayar, maka pengerjaan bongkar muat akan diperlambat. Hal ini terjadi di Depo PT Greating Fortune Container dan PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta. 
Pantauan CNBC Indonesia dilapangan saat di kawasan JICT tampak jarang hampir tak terlihat himbauan banner stop pungli diarea tempat keluarnya truk.

Suasana dipinggir jalan kawasan Tj Priok arah Cilincing juga tak terlihat para kenek parkir di pinggir jalan semenjak ramenya kasus pungli.
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja ekspor Indonesia periode Mei 2021. Ekspor tumbuh tinggi, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Pada Selasa (15/6/2021), BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 16,6 miliar. Turun 10,25% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), tetapi melonjak 58,76% dari Mei 2020 (year-on-year/yoy).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 56,145% yoy. Sementara konsensus versi Reuters menghasilkan median pertumbuhan ekspor di 57,49%.

"Harga minyak mentah Indonesia atau ICP pada April lalu adalah US$ 61,96/barel, pada Mei naik menjadi US$ 64,49/barel, secara yoy naik tajam 155,12%. Hampir seluruh komoditas non-migas mengalami kenaikan harga seperti batu bara, minyak kelapa sawit, timah,tembaga, nikel, emas. Meningkatnya permintaan, dibarengi dengan kenaikan harga membuat performa ekspor kita mengalami peningkatan menggembirakan ," kata Suhariyanto, Kepala BPS, dalam jumpa pers secara virtual.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Desember 2020, Ekspor Melonjak 14,63% ke US$ 16,54 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular