
Biden Cs Siap Lawan Xi Jinping, Runtuhkan Dominasi China!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok negara maju yang tergabung dalam G7 berusaha untuk melawan pengaruh China yang semakin masif dalam menawarkan tawaran kerjasama pembangunan infrastruktur, dan akan menyaingi Presiden Xi Jinping, lewat Belt and Road Initiative (BRI) bernilai ratusan triliun dollar.
Para pemimpin negara G7 bertemu di Inggris Barat Daya, dan mencari cara untuk merespon kebijakan Jinping soal kebangkitan ekonomi dan militer China dalam 40 tahun terakhir.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya berharap rencana mereka, yang dikenal sebagai inisiatif Build Back Better World (B3W), akan menawarkan kemitraan infrastruktur yang transparan untuk membantu meminjamkan US$ 40 triliun yang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang pada 2035.
"Ini bukan hanya tentang menghadapi atau merebut dari China. Tapi sampai sekarang kami belum menawarkan alternatif positif yang mencerminkan nilai-nilai kami, standar kami, dan cara kami melakukan bisnis," ungkap pejabat senior dalam pemerintahan Biden, dilansir dari Reuters, Minggu (13/6/2021).
AS kemudian mengatakan, ada konsensus G7 tentang perlunya pendekatan bersama ke China mengenai perdagangan dan hak asasi manusia. G7 dan kawanannya, menurut Gedung Putih akan menggunakan inisiatif B3W untuk memobilisasi modal sektor swasta di berbagai bidang seperti iklim, kesehatan dan keamanan kesehatan, teknologi digital, serta kesetaraan gender.
Tidak secara jelas bagaimana tepatnya rencana itu akan berhasil, dan tidak diketahui juga berapa banyak modal yang akan dialokasikan.
Untuk diketahui, skema Belt and Road Initiative (BRI) China diluncurkan Jinping pada 2013, melibatkan inisiatif pembangunan dan investasi yang akan membentang dari Asia hingga Eropa, dan sekitarnya.
Lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian dengan China untuk bekerja sama dalam proyek-proyek BRI seperti kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.
Para kritikus mengatakan rencana Xi untuk membuat versi modern dari rute perdagangan Jalur Sutra kuno untuk menghubungkan China dengan Asia, Eropa dan sekitarnya adalah kendaraan untuk ekspansi China Komunis.