Internasional

Klaster Lebaran Merajalela, Malaysia Perpanjang Full Lockdown

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 June 2021 11:50
Armed soldiers stand guard outside Pangsapuri Permai, residential area placed under the enhanced movement control order (EMCO) due to drastic increase in the number of COVID-19 cases recorded over the past 10 days in Cheras, outskirt of Kuala Lumpur, Malaysia, Friday, May 28, 2021. Malaysia's latest coronavirus surge has been taking a turn for the worse as surging numbers and deaths have caused alarm among health officials, while cemeteries in the capital are dealing with an increasing number of deaths. (AP Photo/Vincent Thian) Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia kembali memperpanjang penguncian ketat (full lockdown) secara nasional melalui perintah control pergerakan (MCO) ke-4. Lockdown yang sebelumnya berlaku dari 1 hingga 14 Juni kini diperpanjang dari 15 hingga 28 Juni.

"Lockdown akan diperpanjang selama dua minggu lagi, efektif mulai 15 hingga 28 Juni," kata Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob Jumat (11/6/2021) sore.

Yaakob mengatakan Kementerian Kesehatan telah mempresentasikan laporannya dan mengusulkan kepada Dewan Keamanan Nasional (NSC). Dewan itu diketuai oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pun menyetujui perpanjangan lockdown nasional.

Menurutnya, langkah ini diambil akibat jumlah kasus Covid-19 harian masih di atas 5.000, dengan rata-rata kasus baru 6.871 hingga Kamis (10/6/2021). Dia mengatakan daftar prosedur operasi standar (SOP) untuk manufaktur, bisnis dan industri tetap tidak berubah seperti yang telah diumumkan.



Sebelumnya dalam penguncian ini, hanya 17 sektor ekonomi yang diizinkan untuk beroperasi meliputi kebutuhan esensial seperti pangan, perkebunan, konstruksi, dan manufaktur elektronik. Per Jumat (11/6/2021), Malaysia mencatat 5.671 kasus harian baru.

Dengan demikian ada total 639.562 kasus infeksi dengan 3.684 kematian. Malaysia sendiri hingga kini masih masih berstatus darurat, dari Januari hingga 1 Agustus nanti.

Sementara itu, Malaysia juga mengumumkan bahwa telah menemukan 60 klaster penyebaran Covid-19 terbaru. Klaster ini melibatkan sekitar 3.500 kasus yang berkumpul pada hari raya Idul Fitri.

Channel News Asia memberitakan dari seluruh kluster itu, Negara Bagian Sabah menyumbang jumlah klaster tertinggi dengan 11 klaster. Sarawak dan Kedah masing-masing mencatat delapan dan tujuh klaster.

Sementara itu wilayah dengan konsentrasi kasus Covid tertinggi, Selangor dan Kuala Lumpur, mencatat masing-masing dua dan satu kluster hari raya Idul Fitri.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisyam menyebut klaster-klaster ini mengakibatkan kematian 20 orang dengan 11 pasien masih di unit perawatan intensif pada Kamis.

"Sudah menjadi tanggung jawab semua untuk melindungi mereka yang rentan, terutama orang tua lanjut usia di kampung halaman kita, dengan tidak mengekspos mereka ke virus corona," kata Noor Hisyam.

Sejak awal pandemi, negara ini telah melihat total 2.422 kluaster. Sebanyak 745 di antaranya masih aktif.

Lebih lanjut, jumlah pasien di unit perawatan intensif di Malaysia telah mencapai angka rekor selama 17 hari berturut-turut, dari 25 Mei hingga 10 Juni. Jumlah tersebut menembus angka 900 pada 7 Juni dan mencapai 911 pada 10 Juni.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Covid Malaysia Meledak Lagi, Sultan Minta Full Lockdown


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading