
Selain Kudus, Ini Daerah Yang Kasusnya Melonjak Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan tiga minggu setelah libur lebaran kasus Covid-19 Indonesia naik 53,4% . Satgas mencatat ada lima provinsi yang menyumbang kenaikan kasus baru tertinggi dan juga peningkatan keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan.
Adapun lima Provinsi dengan peningkatan tertinggi yakni Jawa Tengah naik 120%, Kepulauan Riau 82%, Sumatera Barat 74%, DKI Jakarta 63%, dan Jawa Barat 23%. Jika dibedah lebih dalam ada 25 kabupaten/kota dari provinsi tersebut yang menyumbang peningkatan kasus signifikan setelah libur lebaran.
Jawa Tengah, Kudus naik 7.594%, Jepara naik 685%, Sragen naik 338%, Kota Semarang 193%, Semarang 94%. Kepulauan Riau, Kota Batam 257%, Karimun 116%, Natuna 100%, Bintan 81%, Kota Tanjung Pinang 13%.
Sumatera Barat, Pasaman Barat 157%, Agam 151%, Solok 128%, Dharmasraya 125%, Kota Padang 75%. DKI Jakarta, Jakarta Selatan 92%, Jakarta Timur 67%, Jakarta Pusat 57%, Jakarta Barat. Kemudian Jawa Barat, Ciamis 700%, Bandung 261%, Cianjur 188%, Karawang 152%, dan Cirebon 115%.
"Ini menunjukan bahwa untuk melihat kondisi detail harus melihat keadaan sampai tingkat kabupaten atau kota. Jangan sampai terlambat hingga situasi kritis dan tidak terkendali. Mohon bupati dan walikota untuk menangani situasi ini," kata Wiku, Rabu (09/06/2021).
Dengan kenaikan di atas 100% menurutnya harus ditindaklanjuti agar tidak menjadi masalah yang panjang dan memperparah kenaikan kasus secara nasional. Selain kenaikan kasus positif angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) pun menjadi indikator penting dalam melihat kondisi di suatu wilayah.
Pasalnya, apabila kasus naik namun tempat tidur yang tersedia tidak mencukupi maka kondisinya bisa memburuk. Hingga Selasa (08/06/2020) ada 9 kabupaten kota dengan kenaikan kasus lebih 100% dan BPR di atas 70%.
Wiku menyebutkan Kudus dengan tingkat keterisian tempat tidur 90,2%, Jepara 88,18%, Demak 96,3%, Sragen 78,84%, Kota Cimahi 76,6%, Pati 89,57%, dan Kota Semarang 87,95%. Selain itu masih ada 4 kabupaten/kota dengan BOR di atas 70% padahal peningkatan kasusnya tidak lebih dari 100%.
"Keadaan ini patut diwaspadai dan tindak lanjut segera agar tidak makin parah," ujarnya.
Keempat daerah tersebut yakni, Purwakarta dengan kenaikan kasus 78% dan BOR 80,69%, Bandung Barat kenaikan kasus 64% dan BOR 71,77%, Kota Bandung kenaikan kasus 40% dan BOR 75,28%, Blora kenaikan kasus 13% dan BOR 76,42%.
"Dengan adanya kondisi darurat di Kudus dan Bangkalan beberapa hari terakhir tentu perlu jadi pembelajaran, sehingga harus mengantisipasi perubahan ke arah yang tidak diharapkan. Antisipasi dengan mengenali karakter wilayahnya," pungkasnya
Wiku menambahkan BOR yang tinggi bisa diturunkan dengan konversi tempat tidur biasa menjadi tempat tidur untuk layanan Covid-19. Selain itu bisa dilakukan transfer pasien ke RS di wilayah terdekat. Dia mengingatkan untuk pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri jika memungkinkan ataupun isolasi terpusat yang telah disediakan.
"Kenaikan kasus yang tinggi bisa terjadi karena periode Idul Fitri yang sarat dengan kegiatan berkumpul bersama yang bisa memunculkan kerumunan," ujar Wiku.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BNPB Sebut Ada 20 Provinsi 'Bandel' Nih, Kenapa?