Internasional

Pecah Telor, Biden Terbang ke Luar Negeri Temui Erdogan-Putin

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 June 2021 17:00
Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Recep Tayyip Erdogan. AP/

Dari semua pertemuan yang dilakukan, kopi darat dengan Erdogan dan Putin menjadi sorotan. Biden sebelumnya membuat jengkel Erdogan dengan menyoroti situasi hak asasi manusia (HAM) Turki.

Ini terkait pengakuan mantan wakil Barrack Obama itu pada tudingan genosida Kekaisaran Ottoman terhadap orang-orang Armenia. Ia mendeklarasikan bahwa orang-orang Armenia telah dibantai di Kekaisaran Muslim Ottoman tahun 1915, April lalu.

Hal ini membuat berang pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia merespon melalui sang juru bicara sekaligus penasihat Ibrahim Kalin.

"Akan ada reaksi dalam berbagai bentuk dan jenis, dalam beberapa hari dan bulan mendatang," kata Erdogan.

Ia tak merinci apa yang akan dilakukan Turki. Namun sebagian menilai negeri itu akan membatasi akses AS ke pangkalan udara Incirlik di Turki Selatan, yang menjadi basis koalisi internasional memerangi ISIS di Suriah dan Irak.

Erdogan bahkan sempat memperingatkan jika AS berisiko kehilangan teman yang berharga. Turki sendiri memainkan peran strategis yang vital bagi AS dan sekutu.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kepada Kongres pada bahwa Turki sering tidak bertindak sebagai sekutu NATO. Tetapi Washington memiliki "kepentingan untuk mencoba menjaga Turki tetap berlabuh ke Barat".

Tudingan genosida ke Kekaisaran Ottoman dimulai tahun 1915. Kala itu, disebut ada usaha sistematis memusnahkan orang-orang Armenia kala peperangan antaretnis terjadi jelang kekaisaran Ottoman runtuh,

Republik Turki yang dideklarasikan di Ankara pada tahun 1923 menyebut melayangnya jutaan jiwa kala itu adalah imbas peperangan dalam invasi Rusia selama Perang Dunia I. Turki dan Armenia memutuskan untuk mengubur sejarah dan menandatangani perjanjian damai yang diratifikasi pada tahun 2019.

Secara ekonomi, mengutip Anadolu, Turki sebenarnya menargetkan kenaikan volume perdagangan dengan AS sebesar US$ 100 miliar. Turki mencatat ekonomi tumbuh 1,8% di 2020, tertinggi kedua setelah China di kelompok G20.

Halaman 3>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular