Internasional

Pecah Telor, Biden Terbang ke Luar Negeri Temui Erdogan-Putin

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 June 2021 17:00
Vladimir Putin AP/Alexei Nikolsky
Foto: Vladimir Putin AP/Alexei Nikolsky

Sementara itu, agenda pembicaraan dengan Putin lebih terkait stabilitas hubungan kedua negara. Gedung Putih ingin memfokuskan diri pada perjanjian senjata nuklir New START dan membutuhkan Kremlin untuk kemajuan pembicaraan dengan Iran.

Tetapi daftar ketegangan antara kedua jauh lebih panjang. Biden menyalahkan Rusia atas sejumlah hal.

Di antaranya serangan siber besar-besaran SolarWinds, campur tangan pemilu AS dan menyembunyikan penjahat di balik serangan ransomware terhadap pipa bahan bakar penting Kolonial. Biden juga menekan Putin tentang konflik Moskow di perbatasan Ukraina dengan Kiev, pemenjaraan lawan politiknya Alexei Navalny.

Terakhir, AS mengecam Putin atas dukungannya untuk Alexander Lukashenko, diktator Belarusia. Lukashenko membuat gaduh baru-baru ini saat memaksa sebuah pesawat Ryanair mendarat di Minsk dengan ancaman bom, untuk menangkap lawan politiknya dalam penerbangan itu.

Tetapi ada tanda-tanda kedua belah pihak berusaha untuk menenangkan satu sama lain. Gedung Putih mengumumkan tidak akan memberikan sanksi kepada perusahaan utama yang terlibat dalam proyek pipa gas Nord Stream 2.

Ini merupakan proyek yang kontroversial antara Rusia dan Jerman. Pemerintahan Biden dikatakan ingin menghindari pertentangan dengan Berlin. Keputusan itu membantu Moskow, membersihkan hambatan utama bagi proyek pipa itu agar terus berjalan.

Dari data BPS AS, neraca perdagangan kedua negara terus mengalami deficit sejak 2014 hingga 2021. Pada Januari 2021, defisit neraca dagang ini sebesar US$1.575 juta.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular