Kacau! Virus Jahat Ransomware Berhasil Susupi Transportasi AS

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
03 June 2021 14:07
INFOGRAFIS, Waspada!, Malware Curi Data Kamu
Foto: INFOGRAFIS, Waspada!, Malware Curi Data Kamu

Jakarta, CNBC Indonesia - Ransomware berhasil menyusupi layanan transportasi di AS. Pertama adalah sistem layanan Feri dan mengganggu layanan sejumlah komunitas pesisir timur laut kelas atas di Massachusetts, AS.

Layanan Feri tertunda antara Cape Cod dan pulau Nantucket serta Martha's Vineyard. "Tidak ada dampak atas keselamatan operasi kapal, karena masalah tersebut tidak berdampak pada fungsi radar atau GPS," ungkap Steamship Authority of Massachusetts dalam tweetnya dikutip AFP, Kamis (3/6/2021).

Serangan itu mengganggu sistem pembayaran yakni akhirnya beralih ke uang tunai. Perusahaan menyebutkan kemampuan untuk memproses kartu kredit 'terbatas'.

Dalam akun Facebooknya, Steamship Authority mengatakan terus bekerja dengan sejumlah pihak untuk mengatasi serangan tersebut. "Terus bekerja dengan tim internal kami, serta dengan pejabat lokal negara bagian dan federal secara eksternal untuk mengatasi insiden ransomware harin ini," tulis perusahaan.

"Pada titik ini, kami tidak dapat merilis atau mengonfirmasi detail spesifik tentang apa yang terjadi," kata pernyataan itu.

Sementara itu pihak Kantor FBI Boston belum segera berkomentar saat dihubungi AFP.

Selain layanan Feri, ternyata sistem bus dan kereta New York, Metropolitan Transportation Authority (MTA) mengatakan diretas pada 20 April lalu. Namun mereka menyatakan kejadian itu hanya berdampak pada kerusakan kecil saja dan tidak membahayakan penumpang.

Kepala Teknis MTA, Rafail Portnoy, mengatakan audit setelah serangan tidak menemukan tanda-tanda sistem operasi terdampak. Termasuk mengenai peretas mengakses informasi klien atau karyawan perusahaan.

Pengungkapan serangan siber ini berselang beberapa hari setelah temuan serangan ransomware pada anak usaha AS untuk mengepak daging dari Brazil, JBS. Serangan itu melumpuhkan operasional di AS dan juga berdampak pada ribuan pekerja di Australia.

Menurut presiden Joe Biden, melihat adanya kemungkinan balas dendam. Disebabkan setelah pihak Gedung Putih mengaitkan Rusia ikut dalam serangan JBS.

Untuk masalah ini, FBI mengaitkannya dengan Revil dan Sodinokibi. Yakni menurut para ahli sebagai dua nama kelompok yang memiliki hubungan dengan Rusia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengguna Telegram Waspada, Ada Virus Jahat Curi Data!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular