
Bahaya Ransomware yang Serang Bank Hingga Aplikasi Populer

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan virus jahat Ransomware menjadi salah satu masalah terbesar keamanan siber di dunia saat ini. Mereka yang menjadi korban mendapatkan banyak kerugian jika berhasil disusupi.
Ransomware merupakan bentuk software dari malware yang akan mengenkripsi file dan dokumen dari satu PC hingga seluruh jaringan. Korban akan diberi pilihan untuk bisa mendapatkan akses tersebut yakni dengan membayar tebusan pada pelaku.
Namun sebenarnya apa itu Ransomware dan bahayanya apa? Berikut fakta mengenai Ransomware, dirangkum dari Zdnet, Rabu (2/6/2021):
Apa Itu Ransomware?
Ransomware adalah bentuk software berbahaya malware. Dengan ini pelaku dapat mengenkripsi file dan dokumen dari satu PC hingga seluruh jaringan bahkan termasuk server. Pelaku akan meminta semacam uang tebusan dari korbannya agar mereka bisa memperoleh kembali akses ke jaringan.
Darimana asalnya?
Sejumlah infeksi ransomware datang dari seseorang dalam sebuah organisasi mengklik sesuatu. Biasanya berbentuk seperti lampiran asli dan mengunduhnya, namun ternyata file itu berisi muatan berbahaya dan langsung mengenkripsi jaringan.
Selain itu dapat juga dengan meretas password atau menyerang kerentanan lain pada organisasi yang dituju. Pelaku menggunakan titik lemahnya sepetti server yang terhubung internet atau Login dekstop jarak jauh.
Para pelaku akan secara diam-diam menyerang sebelum akhirnya dapat mengendalikan sebanyak mungkin. Sebelum akhirnya mengenkripsi data yang mereka bisa.
Berapa Biaya Serangan Ransomware?
Bicara soal tebusan, ini bergantung pada permintaan. Ini juga melihat dari jenis ransomware atau ukuran organisasi yang menjadi korban.
Serangan Ransomware bisa ada dalam berbagai ukuran. Namun para pelaku biasanya akan meminta hingga jutaan dolar untuk mengembalikan akses jaringan yang mereka enkripsi pada korbannya.
Namun jika organisasi memiliki tidak membayar, artinya tidak hanya kehilangan banyak waktu. Mungkin juga uang lebih besar untuk mendatangkan perusahaan keamanan siber dan mengembalikan akses pada jaringan.
Jumlahnya mungkin lebih mahal dari nominal tebusan ransomware. Namun pembayaran ditunjukkan untuk bisnis yang sah dibandingkan memberi uang pada penjahat.
Mengapa Harus Khawatir?
Sederhananya, Ransomware dapat merusak bisnis. Di kunci dari file bahkan hanya untuk satu hari dapat berdampak pada pendapatan. Mengingat korban ransomware akhirnya membuat sistem offline selama waktu yang lama, kerugian pun akhirnya menjadi besar.
Selain soal finansial, kepercayaan konsumen juga jadi pertaruhan. Mereka kemungkinan akan lebih waspada memberikan data pada organisasi yang tidak dapat dipercaya keamanannya.
Para pelaku juga tidak hanya bisnis yang menjadi target. Namun infrastruktur yang mengganggu orang di dunia nyata misalnya rumah sakit atau fasilitas industri.
Mengapa Usaha Kecil Jadi Target Ransomware?
Usaha kecil dan menengah jadi target populer ransomware. Sebab para perusahaan itu memiliki keamanan siber yang jauh lebih buruk dibandingkan perusahaan besar.
Banyak para pelaku UM yang beranggapan mereka terlalu kecil untuk jadi sasaran. Namun tebusan kecil pun masih menguntungkan untuk para pelaku.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengguna Telegram Waspada, Ada Virus Jahat Curi Data!