
Horang Kaya Tambah Getol Belanja, Ini Buktinya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada pertanda bahwa ekonomi Indonesia semakin pulih setelah dihantam pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kelompok masyarakat, terutama kelas menengah-atas, semakin berani mengeluarkan uang untuk konsumsi, tidak lagi sekadar ditabung.
Ini terlihat dalam Survei Konsumen edisi Mei 2021 keluaran Bank Indonesia (BI). Bulan lalu, porsi penghasilan yang dipakai untuk berbelanja (prospensity to consume) adalah 75,8%. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 75,5% dan menjadi yang tertinggi setidaknya sejak 2012. Seiring peningkatan konsumsi, porsi penghasilan untuk ditabung dan membayar cicilan pun berkurang.
Pada masa pandemi, situasi ekonomi sangat tidak pasti. Sebab, pandemi diatasi dengan membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat. Tanpa aktivitas dan mobilitas masyarakat yang berarti, ekonomi pun 'mati suri'. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi karena dunia usaha harus bertahan hidup di tengah penjualan yang anjlok.
Situasi ini membuat masyarakat memilih SDM, Selamatkan Diri Masing-masing. Daripada belanja, lebih baik menabung untuk berjaga-jaga jika skenario terburuk terjadi. Saat menjadi korban PHK (amit-amit jabang bayi), harus punya tabungan untuk bertahan hidup sampai bisa bekerja lagi.
Pandemi sudah berjalan lebih dari setahun. Meski pandemi masih jauh dari kata selesai, tetapi harus diakui sudah ada perbaikan. Utamanya, sekarang sudah ada vaksin anti-virus corona. Vaksin, jika efektif, akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan serangan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Halaman Selanjutnya --> Kelas Menengah-Atas Getol Belanja