
Agar Biodiesel Sukses, RI Harus Belajar dari Kegagalan Brasil

Jakarta, CNBC Indonesia- Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengatakan bahwa Indonesia harus belajar dari Brasil agar sukses melaksanakan program biodiesel. Brasil merupakan contoh penerapan biodiesel 100%, namun kemudian dibatalkan.
"Mesti dilihat dulu dari yang paling pangkalnya tujuannya Biodiesel ini apa, apakah untuk ketahanan energi atau kemandirian energi atau untuk mengurangi masalah defisit neraca, itu harus clear dulu," ujarnya dalam program Energy Corner yang mengambil tema Biodiesel Untuk Kemandirian Energi, pada Senin (7/6/2021).
Menurutnya, sudah ada contoh bahwa program biodiesel dibatalkan di tengah jalan karena alasan nilai keekonomian.
"Misalnya Brasil sudah 100% menghilangkan BBM dari minyak bumi dan memakai cassava (singkong). Ujung-ujungnya dibatalkan semua karena nilai keekonomian," ujarnya.
Menurut Kardaya, setidaknya ada 3 syarat agar program biodiesel ini bisa berjalan sukses. Pertama adalah ketersediaan, yakni kelapa sawit sebagai sumber bahan pencampur biodiesel sudah tersedia dengan cukup.
"Pertimbangannya Kepala Sawat ini kan makanan manusia, jangan sampai makanan manusia ini hilang karena dibuat jadi makanan mesin," ujar Kardaya.
Kedua, harus akses untuk mendapatkan biodiesel. Untuk itu, dia menyarankan agar infrastruktur biodiesel ditingkatkan.
Ketiga adalah affordability. Hal ini dikaitkan dengan harga kalau mau menggantikan harga minyak bumi dengan biodiesel.
"Kenapa ini kita genjot adalah untuk menyelamatkan perkebunan kelapa sawit, karena dulu kelapa sawit produknya ga laku dan dibannded oleh Eropa," ujarnya.
Sementara itu bila tujuannnya untuk ketahanan energi, menurutnya sumber energi Indonesia masih banyak dan beragam. "Karena itu kita harus pakai yang terbaik," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bedah Tuntas Peluang Mobil Listrik & Hilir EBT