
Jatim Waspada, Ini Skenario Terburuk Gempa M 8,7 Picu Tsunami

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terbaru mengenai tren gempa bumi yang terjadi di Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Timur.
Bahkan, BMKG memberikan peringatan bahwa gempa yang sangat mungkin terjadi di wilayah itu dapat mencapai magnitudo 8,7 SR.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bahwa hal ini didasari pengamatan dua gempa bumi yang melanda Jatim tahun ini.
"Jadi, sejak awal tahun kami melakukan, sebelum ada kejadian gempa di Jawa Timur yang sudah dua kali ini, tepatnya akhir tahun kami melakukan evaluasi di wilayah Indonesia ini mengalami peningkatan kejadian gempa di beberapa daerah," kata Dwikorita dalam webinar kajian dan mitigasi gempabumi dan tsunami di Jawa Timur pekan lalu.
Ia menyebut bahwa ada tren kenaikan kejadian gempa di tanah air dengan berbagai magnitudo. Sejak tahun 2008, rata-rata kejadian 4.000-5.000. Namun, memasuki 2017, jumlah kejadian menjadi lebih dari 7.000 kali.
Bahkan pada 2018, dia menjelaskan, terjadi peningkatan mencapai 11.900 kali dan masih bertahan di atas 11.000 di tahun 2019. Sedangkan pada 2020 masih di atas rata-rata 8.258.
Peningkatan ini, lanjutnya, paling besar terjadi di beberapa kluster kegempaan di lepas pantai selatan Jawa Timur, selatan Selat Sunda, selatan Jawa Barat, kemudian juga selatan Jawa Tengah serta sebelah barat kepulauan Mentawai yang dapat berdampak ke Sumatera Barat.
Dari beberapa kluster itu, ia mengungkapkan bahwa ada zona kosong atau seismic gap yang belum melepaskan kekuatannya, sehingga memunculkan kemungkinan gempa bumi besar yang akan diiringi oleh gelombang tsunami.
"Inilah yang kami skenario, skenario kita ambil kemungkinan besaran tertinggi ini juga berdasarkan kajian dari Pusat Studi Nasional kemungkinan M 8,7, dan gempa yang menjadi dasar skenario untuk memprediksi kemungkinan terjadinya tsunami, berapa tinggi gelombang, kapan waktu datangnya, dan jarak masuknya berapa. Sehingga kami melakukan pemetaan bahaya tsunami juga," terangnya.
Menurut Dwikorita, BMKG juga melakukan pemetaan terhadap kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi mengalami tsunami. Berikut adalah rinciannya:
Pantai Teluk Sumbreng Trenggalek: 22 Meter (maksimal)
Pantai Popoh Tulung Agung: 30 Meter (maksimal)
Pantai Muncar Banyuwangi: 18 Meter (maksimal)
Pantai Pancer Banyuwangi: 12 Meter (maksimal)
Pantai Teluk Pacitan: 22 Meter (maksimal)
Pantai Pasirian Lumajang: 18 meter (maksimal)
Pantai Tempursari Lumajang: 18 meter (maksimal).
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam mengantisipasi bencana itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh semua pihak. Pertama adalah kesiapan jalur evakuasi.
"Itu ternyata cukup banyak hambatan. Ada sungai harus menyeberang. Ada juga jalur evakuasi yang sebetulnya seperti Pacitan itu jalurnya sudah bagus tetapi harus menyeberangi sungai. Sudah siap juga aparatnya sudah siap, dan juga pemdanya sangat peduli," terangnya.
"Jadi poinnya agar jalur ini dapat ditingkatkan lebih memadai fasilitas sarana prasarana dan tadi waktu datangnya tsunami itu terlalu cepat bila ada beberapa wilayah yang datangnya tsunami terlalu cepat dibandingkan dengan jarak tempat evakuasi sementara. Sehingga kalau berlari itu bisa terkejar."
Kedua yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia menyebut perlu ada latihan sesering mungkin dalam memitigasi dan evakuasi bencana.
Sementara dari sisi prasarana perlu ada peningkatan rambu hingga rencana kontijensi perlu disempurnakan dengan SOP yang lebih jelas berdasarkan skenario terburuk peta bahaya tsunami. Selain SOP, kekuatan struktur bangunan juga perlu ditata lebih lanjut.
"Juga ada kondisi tanah yang memang lunak. Nah ini potensi untuk mengalami amplifikasi atau guncangan bahkan bisa mengalami likuefaksi. Artinya standar bangunan tahan gempa perlu diterapkan kemudian juga audit bangunan-bangunan strategi seperti sekolah, mal, kantor-kantor untuk memastikan tahan terhadap guncangan hingga mencapai M 8,7," tulisnya.
"Tata ruang ini juga perlu memperhatikan zona rawan gempa bumi dan tsunami dengan terburuk dan juga pencegahan pencegahan kerusakan lahan."
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skenario Terburuk Tsunami Jatim Versi BMKG: Genangan 30 Meter
