
Dekat Perbatasan India, Wabah Covid-19 Meningkat di Myanmar

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan kesehatan dan program pengujian Covid-19 di Myanmar runtuh akibat wabah Covid-19 baru yang berkembang di dekat perbatasan barat laut Burma dengan India. Peristiwa ini mencetak rekor peningkatan kasus Covid-19 paling tajam sejak kudeta militer pada Februari 2021.
Jumlah angka resmi yang dirilis pada Kamis (3/6/2021) malam menunjukkan 122 kasus baru di Myanmar untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Ini memang jumlah yang rendah dibandingkan dengan banyak tetangga Asia, tetapi tertinggi dalam hampir empat bulan untuk Burma.
Banyak kasus berasal dari Negara Bagian Chin, yang berbatasan dengan India. Akibatnya hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa varian corona yang lebih menular, yang pertama kali ditemukan di India, sekarang menyebar di Myanmar.
"Tiga orang meninggal kemarin sendirian. Banyak yang ketakutan. Orang jarang keluar," kata Lang Khan Khai dari kelompok bantuan Zomi Care and Development kepada Reuters dari kota Tonzang, lebih dari 20 km (13 mil) dari perbatasan dengan India.
Di sisi lain, petugas medis khawatir bahwa hanya sedikit kasus yang terdeteksi. Tingkat infeksi yang dikonfirmasi untuk tes lebih dari 8% pada hari Kamis adalah yang tertinggi sejak akhir November 202p, ketika gelombang infeksi terakhir memuncak.
Pengujian virus corona runtuh setelah kudeta muliter.Betika banyak petugas kesehatan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk memprotes kudeta yang menggulingkan penguasa terpilih Aung San Suu Kyi, yang pemerintahannya yang telah mengendalikan dua gelombang infeksi.
Tes rata-rata lebih dari 1.400 sehari dalam tujuh hari hingga Kamis dibandingkan dengan lebih dari 17.000 pada minggu sebelum kudeta.
Myanmar kini mencatat 143.945 kasus baru dan 3.221. Sementara India merupakan negara kedua dengan kasus corona terbanyak, yakni lebih dari 28,5 juta orang dan lebih RI 340 ribu kematian.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! Tetangga RI Lempar Bom ke Wilayah India