
Covid Ganas, Negara Bagian Australia ini Perpanjang Lockdown

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara bagian Victoria, Australia, akan memperpanjang lockdown selama satu minggu. Hal tersebut dilakukan sebagai sebagai upaya pihak berwenang berjuang mengendalikan penyebaran virus corona penyebab Covid-19.
Salah satu varian virus corona yang ditemukan di kalangan warga adalah B.1.617.1 yang sekarang dinamai sebagai Gamma oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mengutip BBC, Rabu (2/6/2021), negara bagian terpadat kedua di Australia itu akan menerapkan lockdown hingga 10 Juni 2021. Ini merupakan kali keempat yang dialami oleh warga sejauh ini selama pandemi Covid-19.
Setidaknya, ada enam kasus lokal baru yang dilaporkan pada, Rabu (2/6/2021). Ini menjadikan jumlah cluster menjadi 60 titik lokasi.
"Saya tahu ini bukan berita yang ingin didengar semua orang, tetapi mengingat kasus-kasus yang kami miliki ... pemerintah tidak punya pilihan," kata Penjabat Perdana Menteri Victoria James Merlino.
"Jika kita tidak melakukan [lockdown] ini, varian akan menjadi kekhawatiran, semakin tidak terkendali dan orang akan mati," tambahnya.
Hampir tujuh juta orang di Victoria sejak 27 Mei telah hidup di masa penguncian. Ini setelah negara bagian itu mencatat kasus pertamanya di masyarakat dalam hampir tiga bulan.
Selama sepekan, orang-orang di ibu kota negara bagian Victoria, yaitu Melbourne, akan diminta untuk tetap di rumah kecuali untuk pekerjaan penting, berbelanja, berolahraga, hingga mengikuti penyuntikkan vaksin Covid-19.
Tidak ada pertemuan tatap muka yang diperbolehkan. Beberapa tindakan telah dilonggarkan termasuk perluasan batas perjalanan hingga 10 km (6,1 mil) dari rumah siswa sekolah menengah akan diizinkan lagi.
Di luar ibu kota negara bagian, pembatasan akan dilonggarkan untuk kota-kota regional dengan pertemuan luar ruangan terbatas dan pembukaan kembali restoran.
Namun, Merlino memperingatkan orang-orang untuk tetap berhati-hati. Dia mengatakan ada lebih dari 350 tempat di mana orang mungkin terpapar virus, termasuk tempat berkemah di negara bagian tetangga New South Wales. Ini setelah seorang penduduk Melbourne bepergian ke sana dan terinfeksi Covid-19.
"Tidak seorang pun ingin mengulangi musim dingin lalu," katanya, merujuk pada gelombang kedua Melbourne tahun lalu yang menyebabkan lebih dari 90% kematian di seluruh negeri Kanguru.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Melbourne Australia Lockdown Lagi Gegara Klaster Hotel