
Selamat, Australia Sudah Lulus dari Ujian Resesi! RI Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia akhirnya lolos dari 'jurang' resesi ekonomi.
Pada periode Januari-Maret 2021, output perekonomian (Produk Domestik Bruto/PDB) Australia tumbuh 1,1% (yoy) setelah terkontraksi 1,1% pada kuartal terakhir tahun lalu.
Apabila dilihat dari jalur pemulihan ekonominya membentuk pola 'Nike Swoosh'. Pola ini mengindikasikan kontraksi output yang tajam dalam waktu singkat dibarengi dengan pemulihan yang sifatnya gradual.
Australia memang negara yang ekonominya ditopang oleh sektor jasa yang menyumbang 65% dari PDB. Saat pandemi Covid-19 melanda, sektor jasa menjadi yang paling terpuruk terutama jasa seperti pariwisata dan perhotelan akibat penurunan angka kunjungan turis.
Namun pemulihan pasar keuangan yang cepat turut mendongkrak pemulihan global. Didukung dengan kebijakan makroekonomi yang akomodatif baik lewat kebijakan fiskal countercyclical dan moneter longgar membuat harga aset rebound lebih cepat.
Likuiditas global yang berlimpah. Progress vaksinasi yang kilat terutama dalam hal pengembangan meningkatkan optimisme para pelaku ekonomi. Harga komoditas yang sebelumnya berguguran perlahan membaik dan bahkan pulih.
Australia merupakan salah satu negara eksportir komoditas baik pertambangan seperti bijih besi, batu bara hingga emas sampai pertanian. Kedua sektor tersebut menyumbang PDB Australia masing-masing sebesar 13,5% dan 2%.
Ekspor sumber daya energi Australia diperkirakan bakal melesat tajam tahun ini didukung oleh permintaan internasional terhadap bijih besi, litium, nikel dan tembaga seiring dengan pemulihan ekonomi global dan tren pengembangan industri ramah lingkungan seperti mobil listrik.
Menurut estimasi Department of Industry, Science, Energy and Resources, pendapatan riil ekspor Australia bakal menyentuh US$ 296 miliar untuk tahun 2020-2021. Membaiknya pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru selain didukung oleh booming harga komoditas juga kemampuannya untuk menekan pandemi Covid-19.
Berdasarkan data John Hopkins University CSSE, total kasus Covid-19 secara kumulatif di Australia tetap rendah di bawah angka 50 ribu. Tepatnya di angka 30.124 hingga hari ini.
Setelah sempat mengalami serangan gelombang kedua Covid-19 pada Juli lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan jajarannya berhasil menjinakkan pandemi. Vaksinasi yang terus digeber juga membantu mendongkrak optimisme.
Halaman Selanjutnya --> Negara-negara G20 Lain yang Lolos dari Resesi