Puan: Kampus Jangan Cuma Jadi Pabrik Gelar!

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
02 June 2021 16:30
Puan Maharani (Dok PDIP)
Foto: Puan Maharani (Dok PDIP)

Jakarta, CNBC Indonesia-  Ketua DPR RI Puan Maharani mengharapkan institusi pendidikan tinggi tidak hanya menjadi menara gading yang memisahkan dirinya dari masyarakat. Pasalnya, hal itu akan membuat lulusan pendidikan tinggi tidak memahami kepentingan masyarakat dan cepatnya perubahan.

"Jangan hanya menjadi tempat seseorang belajar sambil terpisahkan dirinya dari masyarakat dan ketika selesai kembali ke masyarakat tanpa memahami cepatnya perubahan yang terjadi di luar kampus. Kami tidak ingin institusi perguruan tinggi menjadi pabrik gelar akademi," kata Puan dalam Webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia "Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan" di Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Dia menambahkan salah satu tujuan dari pendidikan tinggi adalah terwujudnya pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penalaran dan penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum. Puan menegaskan universitas harus melihat dunia di luar kampus berubah dengan cepat.

"Universitas harus mau membuka diri agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menghadapi masalah yang muncul," kata dia.

Di tengah perkembangan industri 4.0 lulusan pendidikan tinggi dihadapi dengan pesatnya teknologi yang bisa menghadirkan disrupsi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan masyarakat, membuat adaptasi teknologi harus segera dilakukan terutama di sektor pendidikan.

"Akan menjadi kebanggaan jika berbagai institusi pendidikan tinggi menjadi tempat lahirnya penemuan yang dapat membantu kita dalam melawan Covid-19. Kita juga mengingat pendidikan tinggi menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peran strategis yang mewujudkan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Puan.

Universitas, menurut politikus PDIP itu, harus melihat dunia di luar kampus berubah dengan cepat, sehingga harus membuka diri untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menghadapi masalah yang muncul. Puan mengatakan pendidikan tinggi seharusnya bisa menjadi pendobrak perubahan zaman, bukan malahan menjadi pihak yang tenggelam karena tidak mampu beradaptasi.

"Perkembangan teknologi memungkinkan menggantikan peran manusia dalam menangani pekerjaan, yang terjadi bukan hanya pergantian generasi secara biologis, tetapi pergantian gaya hidup, jenis pekerjaan dan identitas diri," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UI Ari Kuncoro mengungkapkan selain perkembangan teknologi, bonus demografi juga menjadi salah satu yang menjadi keuntungan bagi masyarakat. Kondisi ini juga bisa menjadi pemantik sehingga Indonesia diharapkan antisipatif dan menyiapkan diri sebaik-baiknya. Tantangan lainnya, menurut Ari, adalah bagaimana penguasaan teknologi informasi, komunikasi, kecerdasan buatan, dan bonus demografi yang mencapai puncak 2030.

"Kegagalan menguasai teknologi tak hanya menjadi kita tertinggal, kita juga bisa menjadi rentan terhadap hoax," kata Ari. "Kegagapan kita akan teknologi akan melahirkan lahir kemiskinan di bidang literasi karena literasi informasi tak dapatkan dilepaskan. Di sinilah pendidikan memikul tanggung jawab utama," imbuhnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Tebar Stimulus Jumbo untuk Pendidikan pada 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular