Kampus AS & Australia Bakal Berdiri di IKN, Profesornya Ikut!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
08 March 2024 20:40
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan dalam Media Briefing di Jakarta, Jumat (8/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan dalam Media Briefing di Jakarta, Jumat (8/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan membuka ruang bagi kampus-kampus internasional untuk berdiri di Indonesia, terutama di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa universitas luar negeri yang sudah berencana membangun kampusnya di IKN di antaranya adalah Stanford University asal Amerika Serikat dan Central Queensland University asal Australia.

"Oleh karena itu, kemarin waktu Pak Presiden ke Amerika Serikat, Stanford akan masuk ke Indonesia termasuk di IKN, kemudian Central Queensland University," ucap Airlangga di kantornya, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Airlangga mengatakan, kehadiran universitas asing di dalam negeri merupakan kebutuhan pemerintah untuk mendorong daya saing kampus-kampus di dalam negeri supaya peringkat kampusnya terus naik di tingkat internasional.

"Kita butuh universitas kelas satu yang untuk berada di IKN, jadi kita tahu rangking universitas kita rata-rata di atas 200 dan rangking universitas yang mau kita dorong diharapkan bisa meningkatkan kemampuan di dalam negeri," tuturnya.

"Dan di mana-mana ibu kota negara ada partner universitas, karena dari setiap kebijakan publik kan kita selalu harus ada stakeholder dari kalangan akademisi," tegas Airlangga.

Airlangga mengatakan, memang ada syarat dari kampus-kampus asing yang ingin berdiri di Indonesia supaya kampus itu dikelola sepenuhnya oleh mereka. Menurut Airlangga, hal itu tak masalah karena Indonesia membutuhkan mereka, termasuk tenaga pendidiknya di tingkat profesor.

"Indonesia tidak keberatan karena ini diharap kalau universitas dan profesor mengajar di Indonesia maka banyak lagi anak Indonesia yang bisa belajar dibandingkan dengan sistem sekarang hanya keluarga tertentu atau middle up ke atas yang menikmati pendidikan di luar," ucapnya.

Ia memastikan, pemerintah akan memberikan stimulus supaya anak-anak sekolah Indonesia bisa bersekolah di kampus-kampus internasional itu, diantaranya pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Sehingga kalau kita tarik ke sini pemerintah juga bisa beri stimulan dalam bentuk LPDP, jadi itu tujuannya," ungkap Ketua Umum Partai Golkar itu.

Australia sendiri memang telah mendirikan beberapa kampusnya di dalam negeri, di antaranya Monash University di Tangerang pada 2022. Lalu, yang masih dalam proses di antaranya Western Sydney University di Surabaya, Deakin University di Bandung, dan Central Queensland University di Balikpapan

"Untuk Central Queensland University, itu mungkin studiesnya terkait sustainable development dan yang lain ini sedang dalam pembahasan," tutur Airlangga


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bujet Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Rp71 T di 2025, IKN Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular