Skenario Sri Mulyani: Defisit Anggaran Balik ke 2,71% di 2023

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 May 2021 14:38
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyiapkan skenario defisit anggaran kembali ke 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023. Ini memangkas banyak belanja negara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (31/5/2021)

"Kita akan terus mendesain secara bertahap menurun sehingga APBN kita menjadi lebih sehat dan kita mampu mendukung pemulihan ekonomi secara berkelanjutan," jelasnya.

Dalam paparannya tampak defisit pada tahun depan diperkirakan 4,51-4,85%. Kemudian 2023 akan turun menjadi 2,71-2,97%. Selanjutnya pada 2024 defisit akan dijaga pada kisaran yang hampir sama.

Sementara itu pendapatan negara pada 2022 ditargetkan tumbuh 10,18-10,44%. Pada 2023 diproyeksikan tumbuh 10,19-10,89% dan 2024 nantinya diharapkan bisa di atas 11%.

Belanja negara turun drastis dengan pertumbuhan 14,69-15,30% pada 2022 menjadi 12,90-13,86% pada tahun berikutnya. Asumsi tersebut dengan pertimbangan perekonomian di 2023 cukup resilien untuk menahan dampak dari turunnya belanja negara.

Dok KemenkeuFoto: Dok Kemenkeu
Dok Kemenkeu

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setoran Lancar, Defisit APBN 2021 Diproyeksi Tetap 5,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular