Setoran Lancar, Defisit APBN 2021 Diproyeksi Tetap 5,7%

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
12 July 2021 11:51
Infografis/ Dukungan APBN untuk PPKM Darurat Dan Penanganan Kesehatan/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Dukungan APBN untuk PPKM Darurat Dan Penanganan Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2021 sebesar Rp 939,6 triliun atau 5,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang sesuai dengan yang dipatok sejak awal. Bahkan secara nominal pembiayaan anggaran lebih rendah.

"Defisit dan pembiayaan anggaran secara nominal lebih rendah sekitar Rp 66,8 triliun," tulis dokumen Kementerian Keuangan yang menjadi bahan rapat pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (12/7/2021)

Realisasi ini dipicu oleh optimalisasi pembiayaan yang efisien, termasuk memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk investasi pemerintah dan mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

Belanja negara diperkirakan terealisasi hingga 98,2% dari APBN 2021 yang sebesar Rp 2.700,4 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya ada pertumbuhan sebesar 4%.

Hal ini ditopang oleh pertumbuhan belanja pemerintah pusat sebesar 5,3% menjadi Rp 1.929,6 triliun (98,7%) dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 770,8 triliun (96,9%) atau tumbuh 1,1%.

Sementara itu pendapatan negara tumbuh 6,9% menjadi Rp 1.760,7 triliun (101%). Faktor pendorongnya adalah
penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 224,1 triliun (104,3%) tumbuh 5,2% dan PNBP Rp 357,7 triliun (119,9%) tumbuh 4%.

Penerimaan pajak sudah mulai tumbuh positif dengan catatan 9,7% dan realisasi sebesar Rp 1.176,3 triliun (95,7%).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Kian Dalam, Rasio Utang Membengkak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular