Dihantam Delta, Begini Ramalan Sri Mulyani Soal APBN 2021!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
23 August 2021 18:35
Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2022. (Dok: tangkapan layar youtube Perekonomian RI)
Foto: Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2022. (Dok: tangkapan layar youtube Perekonomian RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi outlook defisit anggaran hingga akhir tahun ini menjadi Rp 961,5 triliun. Ramalan ini melebar dibandingkan bulan lalu yang sebesar Rp 939,6 triliun.

Tapi ini lebih rendah, jika dibandingkan dengan proyeksi yang ada di APBN 2021 sebesar Rp 1.006,4 triliun atau 5,7% dari PDB RI.

"Outlook defisit kita adalah Rp 961,5 triliun, lebih rendah dari UU APBN 2021 sebesar Rp 1.006,4 triliun atau Rp 44,9 triliun lebih rendah," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (23/8/2021).

Jika, dilihat dari PDB RI maka defisit hingga akhir tahun ini sebesar 5,82%. Dikarenakan pertumbuhan ekonomiĀ  yang tadinya diperkirakan 5% dan kemudian di revisi menjadi 3,7%-4,5%.

"Kalau dari persentase dari PDB masih 5,82%, ini karena PDB kita growth-nya lebih rendah dari prediksi kami tadinya 5% menjadi hanya 3,7%-4,5%, sehingga nominal lebih kecil tapi persentase terlihat lebih besar," jelasnya.

Defisit anggaran ini terjadi karena belanja negara yang ditetapkan lebih besar dibandingkan penerimaan negara hingga akhir tahun. Penerimaan negara hingga akhir tahun diproyeksi hanya mencapai Rp 1.735,7 triliun atau 99,5% dari target APBN 2021 sebesar Rp 1.743,6 triliun.

Sedangkan belanja negara sebesar Rp 2.697,2 triliun atau 98,1% dari target dalam APBN 2021 yakni Rp 2.750 triliun.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pajak Naik Hingga Tax Amnesty, Defisit APBN Bisa Ciut ke 4,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular